Class 4A SD Al-Azhar 2 Bandar Lampung

 


Hari/Tanggal        : Senin, 14 April 2025

Kelas                       : 4A

Mata Pelajaran     : Matematika

Alat Peraga           : PPT dan video

Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab 

Tabik puun

Good morning everyone,I hope we are always in good condition and happy today.

Haii anak-anak bu guru yang solih soliha, alhamdulillah hari ini kita akan melanjutkan materi pembelajaran Matematika yaitu mengidentifikasi kumpulan data mengenai banyaknya benda. 

Matematika 

Elemen CP : Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan). 

Tujuan Pembelajaran : 

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi kumpulan data mengenai banyaknya benda.  

Alur Tujuan Pembelajaran : 

1. Peserta didik mengumpulkan data mengenai banyaknya benda.

Materi Pembelajaran 

Statistika Menyajikan Data dalam Bentuk Tabel

Dalam matematika, ada istilah statistika yang berisi data dan disusun dalam bentuk yang berbeda-beda, salah satunya disajikan dalam bentuk tabel.

Data merupakan kumpulan informasi yang diperoleh dari fakta yang sebenarnya dan bisa berupa angka maupun lambang.

Ada dua cara yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu melalui angket atau kuesioner, dan cara yang kedua adalah melalui wawancara dengan narasumber.

Contoh data statistik

Contoh data statistik

Data di atas adalah contoh hasil ulangan matematika siswa dengan nilai yang berbeda-beda.

Untuk bisa menyajikan data di atas dalam bentuk tabel, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengurutkan data dari yang paling besar ke yang terkecil.

Dari data di atas, diketahui kalau nilai ulangan terendah adalah 40, sedangkan nilah ulangan tertinggi adalah 100.

Ini artinya, nilai yang harus ditulis adalah dari 40 sampai 100 dan sajikan dalam bentuk tabel.

Tabel yang kita buat dapat terdiri dari tiga bagian, yaitu nilai, turus, dan frekuensi.

Pada kolom nilai, tulis nilai yang ada pada data, yaitu 40, 50, 60, 70, 80, 90, dan 100.

Sedangkan pada kolom turus diisi dengan garis sejumlah siswa yang mendapatkan nilai itu. Terakhir, kolom frekuensi diisi dengan angka banyaknya jumlah turus tadi.

Saat mengurutkan data, kolom turus sebenarnya hanya sebagai kolom bantuan saja, sehingga saat semua data sudah masuk dalam tabel, kolom turus bisa dihilangkan.

Tabel Frekuensi dan Diagram Titik

Data yang disajikan dapat berupa data tunggal, atau hanya berupa angka dan satu keterangan, tanpa keterangan lain. Misalnya data usia siswa dalam satu kelas.

Dari data tunggal itu, kita bisa menyajikannya dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk tabel frekuensi dan diagram titik.

Tabel frekuensi sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu memasukkan data ke dalam tabel dengan beberapa keterangan.

Contohnya pada data tunggal usia siswa di kelas dengan usia 5, 7, 5, 9, 7, 7, 6, 9, 9, 9, 10, 12, 12, 7.

Berikut Video Pembelajaran : 





Elemen CP : Pemahaman Sains 

Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya. 

 Tujuan Pembelajaran : 

1. Peserta didik mampu Mengidentifikasi dan mendeskripsikan keragaman hayati, , keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah di provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini.

Alur Tujuan Pembelajaran : 

1. Peserta didik mengenal dan menghargai keragaman budaya di Indonesia.

Materi Pembelajaran 

Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia Beserta Contohnya

Indonesia merupakan negara kepulauan. Pada 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah pulau yang dimiliki Indonesia mencapai 17.001 pulau, Bunda.

Tak heran bila Indonesia dikenal sebagai Negara yang memiliki keragaman suku, budaya, hingga bahasa. Di setiap provinsi, Bunda bahkan bisa menemukan lebih dari tiga suku dan bahasa daerah.

Mengenalkan keberagaman yang ada di Indonesia ke anak sangat penting. Selain mengenal kekayaan di Tanah Air, anak juga bisa belajar toleransi dan menghormati perbedaan.

Faktor yang menyebabkan keberagaman di Indonesia

1. Letak strategis wilayah Indonesia

Indonesia memiliki letak geografis yang strategis. Wilayah Indonesia berada di posisi silang jalur perdagangan dunia.

Secara geografis Indonesia diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia serta diantara dua samudera yaitu Samudera India dan Samudera Pasifik. Letak Indonesia yang berada pada posisi silang dan berbatasan dengan banyak negara tersebut menjadi salah satu faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.

2. Kondisi negara kepulauan

Tahukah Bunda? Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia? Indonesia memiliki beribu-ribu pulau. Pulau-pulau besar dan kecil yang sudah lebih dari 17 ribu membentang dari Sabang sampai Merauke.

Kondisi sebagai negara kepulauan tersebut membuat terhambatnya hubungan antar masyarakat dari pulau-pulau yang berbeda. Alhasil, masyarakat di kepulauan Indonesia mengembangkan kebiasaan, adat istiadat, budaya sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungannya masing-masing.

3. Perbedaan kondisi alam

Perbedaan kondisi alam suatu daerah juga berdampak pada keberagaman suku dan budaya di Indonesia. Beberapa perbedaan ini seperti mata pencaharian, makanan pokok, pakaian, kesenian, kebiasaan, bentuk rumah, tata kehidupan masyarakat, juga kepercayaan masyarakat suatu daerah.

Keberagaman suku dan budaya Indonesia beserta contohnya

Suku bangsa sering juga disebut etnik. Suku bangsa dapat diartikan sebagai pengelompokan atau penggolongan orang-orang yang memiliki satu keturunan. Selain itu, kelompok suku bangsa ditandai dengan adanya kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis yang dimiliki.

Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Indonesia memiliki sekitar 1.340 suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah.

Beberapa suku bangsa di Indonesia berdasarkan asal daerah tempat tinggal antara lain:

  • Pulau Sumatra terdapat suku Aceh, Gayo Alas, Batak, Minangkabau, dan Melayu.
  • Pulau Jawa terdapat suku Jawa, Sunda, Badui, Samin
  • Kalimantan terdapat suku Dayak.
  • Sulawesi terdapat suku Bugis, Manado, Gorontalo, Makasar.
  • Maluku terdapat suku Ambon, Sangir Talaud, Ternate
  • Bali dan Nusa Tenggara antara lain suku Bali, Lombok, Bima, dan Timor
  • Papua terdapat suku Asmat, dan suku Dani.
  • Keberagaman suku dan budaya di Indonesia dapat dilihat dari ciri khas, seperti rumah adat dan pakaian adat. Keduanya adalah bentuk keberagaman suku yang juga menjadi penanda identitas setiap daerah.
Berikut Video Pembelajaran : 



Class 4A SD Al Azhar 2 Bandar Lampung

 


Hari/Tanggal        : Senin, 14 April 2025

Kelas                       : 4A

Mata Pelajaran     : Pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia 

Alat Peraga           : PPT dan video

Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab 

Tabik puun

Good morning everyone,I hope we are always in good condition and happy today.

Haii anak-anak bu guru yang solih soliha, alhamdulillah hari ini kita akan melanjutkan materi pembelajaran Pendidikan Pancasila tentang gotong royong dan Bahasa Indonesia memahami kosa kata dalam teks.  

Pendidikan Pancasila

Elemen CP: Negara Kesatuan Republik Indonesia

Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

Tujuan Pembelajaran : 

Peserta didik mampu menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

Alur Tujuan Pembelajaran : 

1.1   Peserta didik memahami arti, tujuan dan manfaat gotong royong.

Materi Pembelajaran 

A. Pentingnya Kerukunan Hidup, Saling Berbagi, dan Tolong-menolong

 

Kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat biasanya disebut dengan istilah gotong royong. Gotong royong dilakukan dengan tujuan untuk meringankan pekerjaan, sehingga pekerjaan yang seberat apapun akan terasa ringan dikerjakannya. Kegiatan gotong royong mengandung nilai kerukunan, saling berbagi, dan tolong-menolong.

Hidup rukun, saling berbagi dan tolong-menolong adalah perbuatan yang mulia dan membuat hidup kita bahagia. Kita dapat mempunyai banyak teman sehingga kita tidak menjadi sedih dan kesepian karena di sekeliling kita banyak teman yang menemani dalam hidup kita. Selain itu, kita menjadi disayangi oleh orang tua, guru, teman, dan anggota masyarakat lainnya. Hidup rukun, saling berbagi dan saling tolong dengan sesama termasuk nilai-nilai gotong royong.

Gotong royong banyak sekali manfaatnya, di antaranya dapat memperingan dan mempercepat pekerjaan selesai, menjalin kerukunan hidup bermasyarakat, dan mempererat rasa persaudaraan. Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia kita harus melaksanakan gotong royong dalam seluruh kegiatan yang membutuhkan bantuan orang lain.

Gotong royong dapat kita wujudkan dengan melaksanakan hidup rukun, saling berbagi, dan saling tolong menolong dengan semua orang. Dengan demikian, hidup kita diliputi kedamaian, ketenteraman, kenyamanan, dan menyenangkan.

 

Gotong royong adalah bentuk kerja sama kelompok masyarakat untuk mencapai suatu hasil positif dari tujuan yang ingin dicapai secara mufakat dan musyawarah bersama. Gotong-royong muncul atas dorongan keinsyafan, kesadaran, dan semangat untuk mengerjakan secara bersama sama, serentak dan beramai-ramai tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi dirinya sendiri.


Hal itu dilakukan untuk kebahagian bersama, seperti terkandung dalam istilah ‘Gotong.’ Di dalam membagi hasil karyanya, setiap anggota mendapat dan menerima bagian-bagiannya sendiri-sendiri sesuai dengan tempat dan sifat sumbangan karyanya masing-masing, seperti tersimpul dalam istilah ‘Royong’.

Gotong royong harus dilandasi dengan semangat keikhlasan, kerelaan, kebersamaan, toleransi, dan kepercayaan. Singkatnya, gotong royong lebih bersifat intrinsik, yakni interaksi sosial dengan latar belakang kepentingan atau imbalan non-ekonomi.


Video Penjelasan :

 



Bahasa Indonesia

Elemen CP : Menyimak : Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat menemukan dan mengidentifikasi informasi di dalam teks dan gambar.

Alur Tujuan Pembelajaran : 

1. Peserta didik menemuka dan memahami informasi di dalam teks dan gambar dengan benar.

Materi Pembelajaran : 





Temukan arti kosa kata pada tulisan yang berwarna kuning ! 

Refleksi Pembelajaran:
Alhamduliilah peerta didik dapat memahami materi tentang arti kosa kata pada teks, menemukan arti kosa kata pada lagu nenek moyangku. dapat memahami arti dan manfaat gotong royong. 


Kelas 4a SD Al Azhar 2 Bandar Lampung

 


Hari/Tanggal        : Jumat 11 April 2025

Kelas                       : 4A

Mata Pelajaran     : Pendidikan Anti Korupsi 

Alat Peraga           : buku cerita

Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab 

Tabik puun

Good morning everyone,I hope we are always in good condition and happy today. 

Baik Sholeh Sholehah 4A kita hari ini akan belajar Pendidikan Anti Korupsi dengan materi Berani.

PAK materi Berani

TP. Peserta didik dapat menerapkan sikap berani dalam kehidupan sehari-hari demi mewujudkan cita cita

Materi Pembelajaran:

  • Definisi:
    Berani berarti memiliki hati yang mantap, tidak gentar, dan percaya diri dalam menghadapi bahaya, kesulitan, atau hal-hal yang tidak menyenangkan.
  • Ciri-ciri:
  • Orang yang berani biasanya memiliki rasa percaya diri tinggi, tidak takut, dan tidak mudah menyerah. 
  • Pentingnya Keberanian:
    Keberanian dapat membantu kita mencapai impian, mengatasi ketakutan, dan menghadapi tantangan dalam hidup. 
  • Keberanian Moral:
    Selain keberanian fisik (menghadapi bahaya fisik), ada juga keberanian moral (menghadapi perlawanan atau rasa malu). 
  • Keberanian sebagai Landasan:
    Keberanian adalah dasar untuk mencapai kesuksesan dan mewujudkan impian. 

  • Keberanian bisa bermacam-macam wujudnya, beberapa diantaranya: 
  • 1. Berani untuk Jujur 
  • 2. Berani jadi diri sendiri 
  • 3. Berani untuk belajar hal baru 
  • 4. Berani memiliki impian dan cita cita 
  • 5. Berani bangkit dari kegagalan 
  • 6. Berani mengungkapkan pendapat 
  • 7. Berani membela kebenaran dan keadilan 

  • Nah hari ini kita akan belajar berani memiliki impian dan cita-cita
  • Refleksi pembelajaran 
  • Alhamdulillah peserta didik dapat memahami materi tentang sikap berani pada pendidikan antikorupsi.

Kelas 4a SD Al-Azhar 2 Bandar lampung

 


Hari/Tanggal        : Kamis 10 April 2025

Kelas                       : 4A

Mata Pelajaran     : Matematika, Pendidikan Pancasila,Seni Musik

Alat Peraga           : peralatan sekolah, uang

Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab 

Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab 

Tabik Pun 🙏 

Good morning my lovely students. How are you this morning?

Hopely you are healthy and happiness. 😍

Pendidikan Pancasila

Elemen CP: Negara Kesatuan Republik Indonesia

Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

Tujuan Pembelajaran : 

Peserta didik mampu memahami lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. 

Alur Tujuan Pembelajaran : 

Peserta didik memahami Sikap menghargai Negara Kesatuan Republik Indonesia

Materi Pembelajaran 

Keutuhan NKRI perlu selalu dijaga dengan perilaku nyata dalam kehidupan. Ada banyak contoh sikap menjaga keutuhan NKRI di lingkungan masyarakat hingga sekolah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sikap menjaga keutuhan NKRI tersebut termanifetasikan dalam perilaku individu. Contoh perilaku menjaga keutuhan NKRI di lingkungan masyarakat adalah mengutamakan cara musyawarah dalam penyelesaian masalah. Sementara itu, untuk konteks pelajar, salah satu contoh sikap menjaga keutuhan NKRI di lingkungan sekolah ialah menjaga hubungan saling menghormati serta menghargai baik antar-siswa maupun antara siswa dengan guru.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang majemuk. Kemajemukan ini terlihat dari berbagai macam sisi. Misalnya suku, bahasa, adat istiadat, hingga agama. Kemajemukan itu bukan berarti warga negara Indonesia harus berpecah-belah, melainkan malah mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Justru dengan aneka ragam perbedaan tersebut, kebudayaan nasional bisa semakin kaya, dan menjadi sarana memperkuat persatuan bangsa Indonesia. 

Persatuan dan kesatuan ini pada ujungnya menjadi pondasi kokoh bagi kedaulatan NKRI. Meski potensi sumber konflik cukup besar, bangsa Indonesia telah telah bertahun-tahun membuktikan bahwa kerukunan mampu diwujudkan di NKRI.

Contoh Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI di Sekolah dan Masyarakat Perlu tindakan nyata untuk terus memupuk persatuan bangsa Indonesia demi menjaga keutuhan NKRI. Maka itu, perilaku yang menjaga keutuhan NKRI perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ruang untuk penerapan sikap menjaga keutuhan NKRI tersebut juga beragam, yakni bisa di lingkungan masyarakat, sekolah, hingga rumah atau keluarga. 

Bangsa sebagai Bangsa Indonesia 

Alasan utama bangga menjadi bangsa Indonesia adalah karena lahir dan besar di negeri Indonesia. Maka harus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Modal utama tetap tegaknya NKRI adalah persatuan dan kesatuan di antara bangsa Indonesia. Persatuan sebagai bangsa tidak akan kuat apabila tidak memiliki kebanggaan terhadap NKRI. Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia terwujud dalam bentuk merasa besar hati atau merasa bahagia atau merasa gagah menjadi bangsa Indonesia.

Keunggulan Indonesia Sudah sewajarnya sebagai warga negara bangga bertanah air Indonesia. Indonesia mendapat julukan zamrud di khatulistiwa karena memiliki berbagai keunggulan. 

Berikut ini merupakan beberapa contoh cara menunjukkan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia yang bisa untuk kamu lakukan setiap harinya.
  • Menggunakan Batik serta Pakaian Adat. 
  • Membentuk Sikap Rajin Belajar.
  • 3. Berbicara dengan Menggunakan Bahasa Indonesia.
  • Menjunjung Tinggi Nilai dan Kebudayaan.

Berikut Video Pembelajaran : 

 

Matematika 

Elemen CP : Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan). 

Tujuan Pembelajaran : 

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi kumpulan data mengenai banyaknya benda.  

Alur Tujuan Pembelajaran : 

1. Peserta didik mengumpulkan data mengenai banyaknya benda.

Materi Pembelajaran 

Statistika Menyajikan Data dalam Bentuk Tabel

Dalam matematika, ada istilah statistika yang berisi data dan disusun dalam bentuk yang berbeda-beda, salah satunya disajikan dalam bentuk tabel.

Data merupakan kumpulan informasi yang diperoleh dari fakta yang sebenarnya dan bisa berupa angka maupun lambang.

Ada dua cara yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu melalui angket atau kuesioner, dan cara yang kedua adalah melalui wawancara dengan narasumber.

Contoh data statistik

Contoh data statistik

Data di atas adalah contoh hasil ulangan matematika siswa dengan nilai yang berbeda-beda.

Untuk bisa menyajikan data di atas dalam bentuk tabel, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengurutkan data dari yang paling besar ke yang terkecil.

Dari data di atas, diketahui kalau nilai ulangan terendah adalah 40, sedangkan nilah ulangan tertinggi adalah 100.

Ini artinya, nilai yang harus ditulis adalah dari 40 sampai 100 dan sajikan dalam bentuk tabel.

Tabel yang kita buat dapat terdiri dari tiga bagian, yaitu nilai, turus, dan frekuensi.

Pada kolom nilai, tulis nilai yang ada pada data, yaitu 40, 50, 60, 70, 80, 90, dan 100.

Sedangkan pada kolom turus diisi dengan garis sejumlah siswa yang mendapatkan nilai itu. Terakhir, kolom frekuensi diisi dengan angka banyaknya jumlah turus tadi.

Saat mengurutkan data, kolom turus sebenarnya hanya sebagai kolom bantuan saja, sehingga saat semua data sudah masuk dalam tabel, kolom turus bisa dihilangkan.

Tabel Frekuensi dan Diagram Titik

Data yang disajikan dapat berupa data tunggal, atau hanya berupa angka dan satu keterangan, tanpa keterangan lain. Misalnya data usia siswa dalam satu kelas.

Dari data tunggal itu, kita bisa menyajikannya dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk tabel frekuensi dan diagram titik.

Tabel frekuensi sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu memasukkan data ke dalam tabel dengan beberapa keterangan.

Contohnya pada data tunggal usia siswa di kelas dengan usia 5, 7, 5, 9, 7, 7, 6, 9, 9, 9, 10, 12, 12, 7.

Berikut Video Pembelajaran : 



MATERI SENI MUSIK

Pengertian Alat Musik Melodis

Alat musik melodis merupakan jenis alat musik yang bisa menghasilkan nada dan melodi, fungsi yang tidak bisa dilakukan oleh jenis alat musik ritmis. Karena bisa mengatur nada, suara yang dihasilkan oleh jenis alat musik ini cenderung lebih merdu dan tertata. Selain itu, nada yang dihasilkan alat musik melodis bisa bermacam-macam tergantung pada jenisnya. Nada yang dihasilkan bisa sangat tinggi atau sangat rendah, ini juga bergantung pada cara memainkannya.


Biasanya alat musik melodis memiliki komponen yang kompleks. Terdapat tombol atau bagian-bagian yang harus dipahami fungsinya. Karena itu, kebanyakan alat musik jenis ini perlu latihan ekstra untuk mempelajarinya ketimbang alat musik ritmis. Ciri lainnya, alat musik melodis meskipun lebih bagus jika dimainkan bersama alat musik ritmis, jenis ini juga banyak dimainkan secara tunggal atau solo. Nada dari alat musik ini cukup untuk menjadi hiburan, contohnya permainan Piano atau Biola.

Ada banyak sekali contoh dari alat musik melodis, baik yang sifatnya tradisional maupun alat musik modern. Setiap jenisnya memiliki nama, bentuk dan cara memainkan yang berbeda-beda. Jika berdasarkan cara memainkannya, alat musik melodis dapat dibedakan atas beberapa jenis. Diantaranya, alat musik melodis tiup yang contohnya seperti Saksofon atau Suling. Ada juga alat musik melodis petik seperti Gitar dan Kecapi, alat musik melodis gesek contohnya Biola dan alat musik melodis pukul contohnya Kolintang.

Fungsi Alat Musik Melodis

Ada banyak sekali jenis alat musik melodis, dan setiap alat musik tersebut menjalankan fungsi yang berbeda-beda. Seperti halnya alat musik ritmis yang umum dipakai sebagai instrumen pengiring tari-tarian, hal serupa juga dapat dijumpai pada alat musik melodis. Meski begitu, ada lebih banyak lagi fungsi alat musik melodis lainnya. Di antara fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pengiring Lagu

Fungsi utama alat musik jenis ini tentunya sebagai pendamping dalam lagu. Jenis genre lagu yang diiringi oleh alat musik melodis cukup beragam, dari genre pop yang paling umum, jenis lagu jazz, rock hingga dangdut. Alat musik seperti Piano, Biola atau Gitar mampu menghasilkan melodi yang merdu, dengan begitu akan menambah keindahan pada lagu. Permainan alat musik ritmis saja dalam sebuah pertunjukan musik akan terasa hambar tanpa kehadiran alat musik melodis.

2. Instrumen Tunggal

Meski permainan alat musik dengan kombinasi ritmis dan melodis akan menciptakan musik yang harmonis, bukan berarti alat musik melodis tidak bisa dimainkan secara tunggal. Lebih mudah menjumpai permainan alat musik melodis sebagai instrumen tunggal ketimbang alat musik ritmis. Contohnya pada panggung-panggung konser pianis atau pemain biola yang diminati banyak orang.

3. Pengiring Tari

Bukan hanya pada jenis alat musik ritmis, beberapa jenis tarian juga diiringi oleh alat musik melodis. Ini termasuk jenis tarian tradisional hingga tari kontemporer. Kehadiran nada rendah ataupun tinggi dari alat musik melodis membantu penari menentukan gerakannya, serta turut membawa penonton untuk memahami makna dari gerakan tari.

Pada instrumen Gamelan Jawa yang terdapat sejumlah jenis alat musik melodis sangat umum digunakan sebagai pengiring tari-tari tradisional. Sementara pada jenis alat musik modern, piano dan biola umum dipakai untuk mengiringi dansa, balet atau jenis tari kontemporer lainnya.

4. Media Terapi

Bermain alat musik banyak disarankan oleh para ahli untuk dimanfaatkan sebagai media terapi untuk masalah kesehatan mental. Ini karena bermain alat musik dapat membantu menurunkan kadar kortisol. Hormon ini berperan penting dalam masalah depresi pada manusia.

Selain itu, bermain alat musik melodis untuk menciptakan musik dengan nada-nada yang Indah akan membantu seseorang melampiaskan emosinya. Perasaan bahagia, sedih bahkan kemarahan bisa disalurkan dengan membuat musik.

5. Manfaat Kesehatan Lainnya

Pada jenis alat musik melodis yang dimainkan dengan ditiup, seperti Suling ataupun Saksofon, bermain alat musik juga berguna untuk mengatur sistem pernapasan. Semakin banyak berlatih alat musik tiup, itu artinya semakin sering seseorang belajar untuk mengatur pernapasannya.

Fungsinya lainnya yaitu terhadap sistem kerja otak, bermain alat musik membantu seseorang untuk berpikir lebih fokus dan meningkatkan koordinasi. Saat bermain alat musik melodis, seseorang cenderung fokus untuk menyusun nada ataupun menekan tombol-tombol di alat musik. Ini juga merangsang kerja sistem otak dan organ-organ lainnya, terutama menyeimbangkan antara gerak tangan, kerja otak dan tatapan mata.

6. Media Pembelajaran

Fungsi lainnya dari alat musik melodis ialah sebagai media pembelajaran. Khususnya pada anak, bermain alat musik melodis biasanya lebih umum dilakukan ketimbang jenis alat musik lainnya. Seperti belajar bermain Piano, Biola atau lainnya. Termasuk permainan alat musik ini juga sering dimasukkan ke dalam aktivitas sekolah-sekolah lewat kegiatan ekstrakurikuler.

Sebagai media pembelajaran, bermain alat musik melodis dapat membantu anak meningkatkan kemampuan kognitifnya. Serangkaian teknik untuk memahami notasi nada pada alat musik melodis dapat merangsang kerja otak khususnya pada organ anak yang sedang berkembang.


Ada banyak macam-macam alat musik melodis, baik yang tradisional hingga modern, berikut daftarnya.

1. Angklung

Angklung termasuk salah satu alat musik melodis tradisional yang terkenal di Indonesia. Alat musik khas masyarakat Jawa Barat ini berbentuk bilah-bilah bambu yang memiliki ukuran kecil hingga besar dan tersusun dalam satu bingkai. Suara dari Angklung dihasilkan saat bambu-bambu tersebut digoyangkan dan masing-masing menghasilkan nada yang berbeda-beda. Bahan utamanya biasa terbuat dari jenis bambu hitam dan bambu buluh jawa atau bambu ater yang mudah dijumpai di banyak wilayah Jawa.

2. Suling

Suling merupakan salah satu alat musik melodis berbahan bambu lainnya dari Jawa Barat. Bentuknya tabung memanjang yang biasanya sekitar 30 cm. Pada bagian badan Suling terdapat lubang-lubang yang berfungsi sebagai pengatur nada. Cara memainkannya dengan meniupkan udara melalui mulut Suling, udara akan membentur dinding bagian dalam suling dan beresonansi menghasilkan suara yang merdu. Dalam bentuk yang lebih modern, Suling biasanya terbuat dari bahan logam perak.

3. Kecapi

Kecapi merupakan alat musik petik tradisional Indonesia. Bentuknya menyerupai trapesium dan bagian atasnya terdapat beberapa dawai yang pada bagian ujungnya diikat pada sekrup kecil di bagian kanan atas. Pada Kecapi khas masyarakat Sunda biasanya berbentuk menyerupai perahu, yang bagian lubang resonansinya berada di bagian bawah. Dalam sebuah instrumen, Kecapi tradisional biasanya terdiri atas yang ukurannya besar atau Kecapi Indung dan yang berukuran kecil atau Kecapi Rincik. Masing-masing jenis tersebut menjalankan fungsi yang berbeda-beda pula.

Refleksi dan kesimpulan pembelajaran 

Alhamdulillah peserta didik dapat memahami materi dengan baik. Peserta didik dapat membuat tabel dari data yang ditentukan. Peserta didik dapat menyebutkan jenis alat musik melodia berdasarkan cara memainkannya.

Class 4A SD Al-Azhar 2 Bandar Lampung

  Hari/Tanggal        : Senin, 14 April 2025 Kelas                       : 4A Mata Pelajaran     : Matematika Alat Peraga           : PPT da...