4A SD Al Azhar 2 Bandar Lampung

  



Kelas         :4A SD Al Azhar 2

Semester  : 1

Hari,Tgl    : Rabu, 7 Agustus 2024

Muatan Pembelajaran  : P5

Guru        : Husnul Khotimah, S.Pd. 

Good morning everyone,You are good students. I hope we are in the good condition and also healthy body. Today before start our lesson better we listen tausiyah,pray Dhuha and muroja'ah.

Tujuan pembelajaran: Peserta didik dapat menyebutkan keragaman rumah adat yang ada di Indonesia.

Materi Profil Pelajar Pancasila ( P5 )

Pelajar Pancasila atau yang sering disebut dengan P5 adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 

Apa Itu Profil Pelajar Pancasila?

Profil Pelajar Pancasila ini adalah suatu proyek penguatan nilai-nilai Pancasila yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan sasaran para pelajar di Indonesia. Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Manfaat Profil Pelajar Pancasila Bagi Dunia Pendidikan

Untuk Peserta Didik

  • Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
  • Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
  • Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.

6 Elemen Profil Pelajar Pancasila


1. Berakhlak Mulia

2. Berkebinekaan Global

Sesuai dengan semboyan negara Indonesia ini yakni Bhineka Tunggal Ika yang bermakna “Berbeda-beda tetapi tetap satu”, maka dalam elemen ini para pelajar Indonesia harus mempertahankan budaya leluhurnya sebagai identitas bangsa. Dalam elemen ini, kuncinya adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap kebhinekaan.

a) Mengenal dan Menghargai Budaya

b) Kemampuan Berkomunikasi Interkultural Dalam Berinteraksi dengan Sesama

c) Refleksi dan Tanggung Jawab Terhadap Pengalaman Kebhinekaan

Pengertian Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia Garuda Pancasila.

Istilah Bhinneka Tunggal Ika diambil dari Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular yang dikarang pada abad ke-14. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno dengan menggunakan aksara Bali. Kutipan kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam petikan pupuh 139 bait 5 pada Kitab Sutasoma.

Arti Bhinneka Tunggal Ika

Arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika apabila diterjemahkan kata demi kata maka, kata Bhinneka artinya 'beraneka ragam', kata Tunggal artinya 'satu', dan kata Ika artinya 'itu'. Sehingga Bhinneka Tunggal Ika artinya 'beraneka ragam itu satu' atau arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu juga.

Selain itu, keberadaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti yang sangat penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berikut ini 3 arti penting Bhinneka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia:

1. Pendorong Lahirnya Nasionalisme Indonesia

Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi satu juga, artinya meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia, namun merupakan suatu persatuan, yaitu bangsa dan negara Indonesia.

2. Penyemangat untuk Membangun Indonesia yang Lebih Maju
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Setiap warga negara dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Benteng Persatuan Bangsa dan Negara Indonesia di Era Globalisasi
Bhinneka tunggal Ika selamanya akan tetap relevan bagi kehidupan bernegara di Indonesia. adanya globalisasi harus dihadapi secara selektif dengan mengedepankan rasa persatuan bangsa Indonesia dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Bhinneka Tunggal Ika: Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Satu Kesatuan

Bhinneka Tunggal Ika, motto nasional Indonesia yang sering kita dengar dan saksikan dalam kehidupan sehari-hari, mengandung makna yang dalam tentang keberagaman di negara ini. Dalam bahasa Indonesia, motto ini berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Konsep Bhinneka Tunggal Ika menggarisbawahi pentingnya keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dalam membentuk identitas dan kesatuan bangsa Indonesia.

1.       Keberagaman Suku

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah suku dan budaya yang sangat beragam. Lebih dari 1.300 suku bangsa tersebar di seluruh kepulauan Indonesia, dan setiap suku memiliki tradisi, bahasa, dan budaya uniknya sendiri. Bhinneka Tunggal Ika mendorong pengakuan dan penghormatan terhadap keberagaman suku ini. Meskipun berbeda-beda, setiap suku berkontribusi pada kekayaan budaya Indonesia dan memperkuat fondasi bangsa ini.

2.       Keberagaman Agama

Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan beragam agama. Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan agama-agama lainnya diakui dan dihormati di sini. Kebebasan beragama dan beribadah dijamin oleh konstitusi Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan pentingnya toleransi agama dan mengingatkan bahwa semua agama memiliki hak yang sama di bawah hukum.

3.       Keberagaman Ras

Keberagaman ras di Indonesia mencerminkan sejarah panjang bangsa ini. Berbagai ras dan etnis, seperti Jawa, Sunda, Batak, Papua, Cina, dan Arab, hidup berdampingan dalam satu negara. Bhinneka Tunggal Ika menjadikan setiap individu merasa bangga dengan identitasnya, tanpa terkait dengan ras atau etnisnya. Ini berarti menerima dan menghormati orang lain tanpa memandang ras atau keturunan mereka.

4.       Keberagaman Antargolongan

Selain keberagaman suku, agama, dan ras, Indonesia juga memiliki beragam kelompok sosial dan ekonomi. Bhinneka Tunggal Ika mendorong penghargaan terhadap berbagai lapisan masyarakat, termasuk golongan ekonomi yang berbeda. Upaya-upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi merupakan langkah yang sangat penting untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.


Berikut Video Pembelajaran :




3. Gotong Royong

a) Kolaborasi

b) Kepedulian

c) Berbagi

4. Mandiri

Dalam konteks ini, mandiri yang dimaksudkan adalah kita sebagai pelajar Indonesia haruslah bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.

a) Kesadaran Akan Diri dan Situasi yang Dihadapi

b) Regulasi Diri

5. Bernalar Kritis

a) Memperoleh dan Memproses Informasi Gagasan

b) Menganalisis dan Mengevaluasi Penalaran

c) Merefleksi dan Mengevaluasi Pemikirannya Sendiri

d) Mengambil Keputusan

6. Kreatif

Dalam konteks ini, kreatif diartikan sebagai kemampuan untuk memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak bagi hal-hal yang bersangkutan.

a) Menghasilkan Gagasan yang Orisinal

b) Menghasilkan Karya dan Tindakan yang Orisinal

Lagu Profil Pelajar Pancasila


AKTIFITAS 3

Belajar memahami keberagaman etnik dan budaya.

Menampilkan berbagai macam contoh rumah adat yang ada di Indonesia. 

Dimensi           : Bernalar Kritis, Kreatif dan Mandiri

Tujuan             : Peserta didik mampu menanamkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan Awal

1. Pendidik menyiapkan materi dan artikel mengenai toleransi https://bit.ly/ToleransiBTI 

2. Pendidik mempersiapkan tahap selanjutnya dengan mengobservasi mengenai tradisi, adat istiadat dari berbagai daerah di Indonesia.

3. Pendidik menyiapkan materi mengenai rumah adat https://bit.ly/rumahadatdiindonesia

Kegiatan Inti

1. Pendidik menggali  pemahaman  peserta didik tentang  sikap  toleransi  dengan memberikan beberapa pertanyaan pemantik:

2. Bagaimana kalian menerapkan toleransi di lingkungan kalian?

3. Peserta didik melakukan identifikasi tentang keberagaman toleransi yang ada di sekolah atau di lingkungan terdekatnya.

4. Peserta didik membuat Lembar Kerja berdasarkan kegiatannya terkait  toleransi  yang  pernah dilakukan.

5. Peserta didik mempresentasikan pendapatnya di depan kelas.

6. Peserta didik lainnya menanggapi hasil presentasi.

7. Pendidik memberikan motivasi untuk menumbuhkan sikap toleran terhadap keberagaman di kalangan peserta didik.

8. Setelah kegiatan presentasi sudah selesai, Pendidik mengajak peserta didik untuk menumbuhkan kembali wawasan tentang keanekaragaman di masyarakat Indonesia.

9. Mengobservasi tradisi, adat istiadat, serta kesenian maupun rumah adat dari berbagai daerah yang ada di Indonesia

Menonton tayangan mengenai rumah-rumah adat di Indonesia

Rumah adat daerah Lampung https://www.youtube.com/watch?v=YapJaXFbcjA

Rumah adat daerah Padang https://www.youtube.com/watch?v=h1OnNRYvITw

Rumah adat daerah Papua https://www.youtube.com/watch?v=4ZyusBkXQm8

Rumah adat daerah Jawa https://www.youtube.com/watch?v=4ZyusBkXQm8

Rumah adat daerah Sulewesi Tengah https://www.youtube.com/watch?v=jFgM7b7AJic 

10. Pendidik Bersama peserta didik melakukan diskusi untuk membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok untuk membuat miniatur rumah adat.

Penutup

Pendidik memberikan penguatan mengenai pemahaman materi yang sudah dibahas, serta memberikan gambaran untuk ke tahap kontekstual.

Kesimpulan Pembelajaran:

Peserta didik sebagian besar sudah mengetahui rumah adat masing masing asal daerah mereka. Namun untuk menuangkan nya kedalam gambar masih butuh contoh dilayar monitor.

Dokumentasi Pembelajaran:






4A SD Al Azhar 2 Bandar Lampung

 



Kelas         :4A SD Al Azhar 2

Semester  : 1

Hari,Tgl    : Selasa, 6 Agustus 2024

Muatan Pembelajaran  : Matematika,IPAS

Guru        : Husnul Khotimah, S.Pd. 

Good morning everyone,You are good students. I hope we are in the good condition and also healthy body. Today before start our lesson better we listen tausiyah,pray Dhuha and muroja'ah.

ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Matematika : Bilangan 

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut.

Tujuan Pembelajaran : 

Peserta didik mampu menunjukkan pemahaman dan menyatakan garis bilangan pada bilangan cacah sampai 10.000.

Alur Tujuan Pembelajaran : 

Peserta didik mengetahui cara menentukan garis bilangan sampai bilangan cacah besar dengan tepat. 

Materi Matematika

Pengertian Garis Bilangan dan Penggunaannya dalam Operasi Hitungan


Garis bilangan merupakan garis yang umum digunakan dalam operasi bilangan bulat dalam ilmu matematika. Garis bilangan adalah garis yang dibuat secara mendatar dengan menempatkan angka nol di bagian tengahnya. Dalam penulisan garis bilangan, maka angka atau bilangan bulat positif akan berada di sebelah kanan, sedangkan bilang bulat positif akan berada di sebelah kiri angka nol.

Fungsi Garis Bilangan dalam Pengoperasian Bilangan Bulat

pada dasarnya penggunaan garis bilangan dalam operasi hitungan matematika berguna untuk membandingkan dua buah bilangan yang bersifat positif dan negatif. Adapun yang dimaksud dengan garis bilangan tersebut ialah dapat diilustrasikan lewat gambar berikut:
Garis yang memiliki tanda panah tersebut ialah garis bilangan dalam matematika. Sumber: Kemdikbud
zoom-in-whitePerbesar
Selain digunakan untuk membandingkan bilangan bulat positif dan negatif, keberadaan garis bilangan tersebut juga dapat memudahkan para pelajar untuk melakukan pengoperasian hitungan bilangan bulat. Dalam pengoperasian hitungan bilangan bulat, terdapat beberapa prinsip yang perlu dipahami oleh pelajar, di antaranya ialah sebagai berikut:

1. Jika bilangan bulat positif ditambah bilangan positif maka hasilnya tetap positif, misalnya: 3+2=5
2. Jika bilangan bulat positif ditambah dengan bilangan negatif maka hasilnya ditentukan berdasarkan bilangan yang terbanyak, misalnya: 3+(-2)=1

Pengertian Pertidaksamaan dalam Matematika

pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan dua hal yang tidak mempunyai kesamaan atau tidak sama dengan. Hubungan tidak sama dengan, tanda lebih besar dan lebih kecil dapat dinotasikan dengan tanda sebagai berikut ini:

a. < (kurang dari)

b. ≤ (kurang dari atau sama dengan

c. > (lebih dari)

d. ≥ (lebih dari atau sama dengan)

Jika ada pertidaksamaan x < a maka niai x yang memenuhi adalah lebih kecil dari a. Jika ada pertidaksamaan matemati x ≥ a maka nilai x yang memenuhi adalah lebih besar dari a.

Evaluasi 1 Materi Bilangan Cacah Besar

1. Tuliskan lambang bilangan dari 11.250.350 adalah .... 

2. Tuliskan lambang bilangan dari 8.902.515 adalah .... 

3. 807.620 angka 7 pada bilangan tersebut menempati nilai tempat ... 

4. 12.940.300 angka 9 pada bilangan tersebut menempati nilai tempat ... 

5. Hasil dari 3 juta 400 ribu + 1 juta 900 ribu adalaha ... 

6. Hasil dari 4 Juta 300 ribu - 2 Juta 700 ribu adalah ... 

7. Tentukan hasil dari!

a. 10 kumpulan dari 750 ribu adalah .... 

b. 100 kumpulan dari 250 ribu adalah .... 

8. Lengkapilah garis bilangan berikut!

9. Lengkapilah garis bilangan berikut!

10. Tentukan pertidaksamaan berikut ini!

a. 17.950.000 ..... 19.700.500

b. 2.982.000 .... 2.892.000 

Berikut Video Pembelajaran : 


ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
IPAS : Pemahaman Sains

Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup.

Tujuan Pembelajaran : 

1. Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia (pancaindra). 

Alur Tujuan Pembelajaran : 

1.1 Melalui gambar Peserta didik dapat mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan fungsinya dengan tepat.

1.2  Melalui video bergambar Peserta didik dapat mendeskripsikan hubungan antara panca indra dan fungsinya dengan tepat.

Materi IPAS 

Pengertian Rangka Manusia, Rangka merupakan alat gerak pasif dalam tubuh manusia, karena sifatnya hanya sebagai tempat melekatnya otot. Fungsi rangka diantaranya memberi postur tubuh, melekatnya otot, pelindung organ-organ bagian dalam yang lunak, bekerja secara simultan dengan otot dan sistem saraf.

Tulang sendiri memiliki beberapa lapisan dari arah luar ke dalam yang secara berturut-turut, ialah periosteum, tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum tulang. Sementara 5 bentuk tulang diantaranya tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, tulak tidak beraturan, dan tulang sesamoid.

Rangka aksial sendiri tersusun dari: tulang tengkorak, tulang telinga dan hioid, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.  Sedangkan rangka apendikuler tersusun dari: alat gerak atas, gelang bahu, alat gerak bawah, dan gelang panggul. Secara keseluruhan, rangka manusia dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:

  • Rangka tengkorak – Rangka badan yang melindungi organ-organ penting pada tubuh. Rangka badan tersusun atas 33 ruang tulang belakang, tulang rusuk dan tulang dada.

  • Rangka anggota gerak seperti untuk berjalan, lari, memegang benda dan lain-lain. Untuk rangka anggota gerak tersusun atas anggota gerak atas yang meliputi tulang pengumpil, lengan atas, hasta, pergelangan tangan, telapak tangan dan ruas jari tangan. Susunan anggota gerak bawah meliputi tulang paha, tempurung lutut, kering, betis, pergelangan kaki, telapak kaki dan ruas kaki.

  • Rangka kepala yang tersusun atas tulang-tulang seperti tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang pelipis, tulang tengkorak, tulang baji, tulang air mata, tulang pipi, tulang hidung, rahang atas dan bawah dan tulang lidah.


Fungsi Rangka Manusia 
Rangka manusia memiliki banyak fungsi. Beberapa di antaranya adalah ;
1. Untuk Menegakkan badan
2. Tempat melekatnya otot
3. Membentuk tubuh 
4. Melindungi organ tubuh yang penting 
5. Tempat memproduksi sel-sel darah merah.

Berikut Video Pembelajaran :


Kesimpulan
Ketika sumatif 1 Matematika, ada beberapa peserta didik yang masih belum tepat dalam menentukan pertidaksamaan dalam matematika. Tindak lanjut, diberikan contoh kembali dan dijelaskan kepada peserta didik yang masih belum tepat dalam menentukan pertidaksamaan.
Kemudian dalam pembelajaran IPAS, ada beberapa peserta didik yang masih bingung ketika ditanya tentang masuk kelompok manakah tulang belikat?bingung dalam mengelompokkannya.
Tindak lanjutnya, diberi tampilan gambar lagi dan dijelaskan kembali agar mereka dapat mengelompokkan nya.
Dokumentasi pembelajaran:




4A SD Al Azhar 2 Bandar Lampung

  



Kelas         :4A SD Al Azhar 2

Semester  : 1

Hari,Tgl    : Senin, 5 Agustus 2024

Muatan Pembelajaran  : Pendidikan Pancasila, B.Indonesia

Guru        : Husnul Khotimah, S.Pd. 

Good morning everyone,You are good students. I hope we are in the good condition and also healthy body. Today before start our lesson better we listen tausiyah,pray Dhuha and muroja'ah. 

ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Pendidikan Pancasila
Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik. Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

 TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik dapat memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

MATEI Pendidikan Pancasila

1. Sejarah perumusan Pancasila

1.      Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

BPUPKI adalah salah satu badan yang berperan penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Badan ini dibentuk oleh Jepang pada tahun 1945.
Sebenarnya, BPUPKI dibentuk oleh Jepang hanya untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Namun kenyataanya, BPUPKI merancang Undang-Undang Dasar Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Dalam sidang-sidang yang digelar BPUPKI, beberapa tokoh pergerakan nasional Indonesia menuangkan gagasan-gagasannya untuk dasar Negara Indonesia Merdeka. Di antaranya adalah Muhammad Yamin, Soekarno, dan Soepomo

Pengertian BPUPKI
BPUPKI adalah singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Ini adalah sebuah badan yang dibentuk oleh angkatan darat XIV Jepang di Jawa pada 29 April 1945.
Pembentukan BPUPKI adalah sebuah langkah konkrit pelaksanaan janji Jepang atas kemerdekaan Indonesia. Badan ini terbentuk berdasarkan Maklumat Gunseikan tanggal 29 April 1945.2

Sejarah Terbentuknya BPUPKI
Menjelang akhir tahun 1944, posisi Jepang dalam Perang Asia Pasifik semakin terdesak. Daerah jajahannya jatuh satu per satu ke tangan sekutu. Untuk menghadapi kondisi tersebut, Jepang mencari dukungan kepada bangsa-bangsa yang didudukinya dengan cara memberikan janji kemerdekaan.

7 September 1944, Perdana Menteri Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia. Janji tersebut dikemukakan di depan Parlemen Jepang. Sebagai pembuktiannya, ia mengizinkan pengibaran Bendera Merah Putih di kantor-kantor, namun dengan catatan harus tetap berdampingan dengan bendera Jepang.3

Sebagai implementasi janji Kuniaki Koiso, pada 1 Maret 1945, Pemerintah Pendudukan Jepang di Jawa (Gunseikan), mengumumkan rencana pembentukan BPUPKI. Lembaga ini akhirnya terbentuk pada 29 April 1945 melalui Maklumat Gunseikan.

Tujuan BPUPKI
Tujuan utama dibentuknya BPUPKI adalah untuk mengkaji, mendalami, serta menyelidiki bentuk dasar negara yang cocok untuk Indonesia pasca kemerdekaan. Singkatnya, BPUPKI dibentuk untuk mempersiapkan proses kemerdekaan Indonesia.

Dalam sudut pandang Jepang, BPUPKI dibentuk dengan tujuan menarik simpati rakyat Indonesia agar membantu Jepang dalam perang melawan sekutu. Salah satu hal yang dinilai dapat menarik simpati rakyat Indonesia adalah janji kemerdekaan.
Saat itu Jepang memang terlibat dalam Perang Dunia II. Jepang waktu itu melawan sekutu dan membutuhkan banyak dukungan.

Jadi, dapat dikatakan bahwa pementukan BPUPKI oleh Jepang tidak 100 persen tulus untuk memberi kemerdekaan Indonesia tetapi juga untuk mendapat dukungan dan melaksanakan politik kolonialnya.
Tokoh-tokoh Anggota BPUPKI
BPUPKI diketuai oleh dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat. Wakilnya terdiri atas 2 orang yakni Itibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.

Sidang BPUPKI
Dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia, BPUPKI menggelar sidang sebanyak dua kali. Sidang pertama dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945, sedangkan sidang kedua pada 10-17 Juli 1945.

Berikut hasil sidang pertama dan kedua BPUPKI
Hasil Sidang Pertama BPUPKI
Sidang pertama BPUPKI membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Untuk merumuskan dasar-dasar negara yang benar-benar tepat, maka acara dalam sidang tersebut ialah mendengarkan pidato dari tiga tokoh utama pergerakan Nasional Indonesia.

Tiga tokoh utama pergerakan Nasional Indonesia tersebut yakni Mr Mohammad Yamin, Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Yamin menyampaikan pidatonya pada 29 Mei, sedangkan Soepomo pada 31 Mei, dan Soekarno pada 1 Juni 1945.

Hasil Sidang Kedua BPUPKI
Sidang kedua BPUPKI ini membahas rencana Undang-Undang Dasar (UUD) dan bentuk negara. Mengenai bentuk negara, mayoritas peserta sidang sepakat dengan bentuk Republik.

Untuk mempercepat kerja sidang, BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 19 yang diketuai oleh Soekarno. Panitia yang diberi nama Panitia Perancang UUD ini menyepakati Piagam Jakarta sebagai inti pembukaan UUD.

Panitia Perancang UUD ini juga membentuk panitia yang lebih kecil dengan jumlah anggota sebanyak 7 orang. Panitia yang diketuai oleh Soepomo ini bertugas untuk merumuskan batang tubuh UUD

Panitia Sembilan terdiri dari golongan Islam dan golongan nasionalis. Mereka adalah:

Ir. Soekarno (ketua),
Drs. Moh. Hatta (wakil ketua),
Mohammad Yamin (anggota),
Mr. A.A Maramis (anggota),
Mr. Ahmad Soebardjo (anggota dari Golongan Kebangsaan),
Kyai Haji Wasid Hasyim (anggota),
Abdulkahar Muzakkir (anggota),
Haji Agus Salim (anggota), dan
R. Abikoesno Tjokroejoso (anggota dari Golongan Islam).

Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Di dalam naskah Piagam Jakarta, tepatnya pada alinea keempat tercantum rumusan Pancasila. Berikut rumusan Pancasila dalam naskah Piagam Jakarta:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun, beberapa tokoh perwakilan dari Indonesia Timur menyatakan keberatan dengan sila pertama dalam rumusan tersebut.

Pasalnya, rakyat Indonesia tidak hanya berasal dari kalangan muslim. Hal itu menjadi salah satu latar belakang perubahan sila pertama Pancasila menjadi 'Ketuhanan yang Maha Esa'.

Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945 oleh PPKI pada sidang pengesahan UUD 1945. Dalam sidang tersebut, PPKI mengesahkan UUD 1945 yang di mana terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara pada alinea keempat pembukaan UUD 1945.

Berikut bunyi Pancasila sebagaimana disahkan dalam konstitusi:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Berikut Video Pembelajaran : 




ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
B. INDONESIA : Menulis
Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik terampil menulis tegak bersambung. 

TUJUAN PEMBELAJARAN :
B. INDONESIA :
1. Melalui kegiatan membuat kalimat, peserta didik dapat menggunakan kosakata baru dalam kalimat dengan benar sesuai ketentuan bahasa Indonesia.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
B. INDONESIA :
1. Peserta didik menuliskan kalimat dengan unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan, mengggunakan kombinasi kata benda dan kata sifat yang sesuai dengan konteks topik bahasan. 

MATERI BAHASA INDONESIA

Ada Vampir di Rumah Ini

Klik! Kipas angin pun menyala. “Sejuknya,” gumam Sani. Setelah berdiri sebentar di depan kipas angin, Sani kembali memilih-milih buku di rak. Klik! Kipas angin berhenti berputar. Kak Lita mematikannya.
“Kipas angin ada di sini, kamu di sana, percuma kamu menyalakan kipas angin. Membuang energi saja,” kata Kak Lita. “Aku kan mau membaca di sofa,” ucap Sani. Sani menyalakan lagi kipas angin, lalu duduk di sofa. Baru sebentar Sani membaca, Kak Lita kembali mematikan kipas angin.

“Kak, jangan dimatikan,” pinta Sani. “Gerah.” Kak Lita tak menjawab. Dia malah membuka jendela lebar-lebar.
“Sejuk, kan? Tidak perlu kipas angin dan hemat listrik,” kata Kak Lita sambil duduk di samping Sani.
Tiba-tiba dia melompat, lalu melepaskan kabel kipas angin yang tertancap di stopkontak. Aduh, jika tentang listrik, Kak Lita cerewet sekali. Sani sering diomeli jika lupa melepaskan kabel atau mematikan sakelar. Kak Lita juga menempel tulisan di tiap stopkontak di rumah ini: MATIKAN LAMPU! LEPASKAN KABEL! TARIK STEKERNYA,
BUKAN KABELNYA!

“Kak, kok sukanya repot seperti itu?” tanya Sani. Kak Lita membelalak, “Repot bagaimana? Melepaskan
kabel kok dibilang repot.” “Yang penting elektroniknya sudah dimatikan. Kenapa harus dicabut kabelnya?” “Kalau kabelnya tidak dicabut, daya listriknya masih jalan terus.”
Kak Lita lalu berbisik, “Kalau sudah begitu, kita seperti memberi makan vampir.” “VAMPIR? Kak, jangan main-main, aku takut,” Sani menoleh ke sekelilingnya dengan cemas. Masa di rumah ini ada kelelawar pengisap darah?”
“Bukan vampir yang itu. Vampir yang ini mengisap listrik.”
Kak Lita tertawa, lalu menunjukkan gambar yang ada di koran. “Lihat ini,” katanya. “Wah!” seru Sani terkejut. “Jadi, walau televisi sudah dimatikan, kalau kabelnya tetap tercolok ke stopkontak, listrik tetap mengalir?” “Nah, pintar adikku!” Kak Lita tertawa sambil menjawil dagu Sani.

Dalam cerita “Ada Vampir di Rumah Ini” terdapat beberapa kata terkait kelistrikan yang mungkin baru kalian dengar atau ketahui.
Carilah artinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia dan catat di Kamus Kartu kalian.




Kalian bisa melihat bahwa ketiga kalimat itu dapat diuraikan menjadi dua kalimat terpisah. Kalimat seperti itu disebut kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah kalimat yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua kalimat atau lebih. Untuk menyambungkan antarkalimat penyusun ini, biasanya digunakan kata hubung atau konjungsi.

Pada contoh-contoh di atas, kedua kalimat penyusun memiliki kedudukan yang sederajat. Keduanya dapat menjadi kalimat sendiri kalau konjungsi dihilangkan. Kalimat majemuk yang seperti ini disebut kalimat majemuk setara.
Konjungsi yang biasa dipakai dalam kalimat majemuk setara antara lain adalah dan (untuk menghubungkan kalimat yang situasinya sama), tetapi (untuk menghubungkan kalimat yang situasinya berlawanan), sehingga (untuk menghubungkan kalimat yang merupakan sebabakibat),dan lain-lain.

Dokumentasi kegiatan:



Refleksi pembelajaran:
Ada beberapa siswa yang kesulitan saat membuat kalimat yang terdiri dari SPOK, tindak lanjutnya adalah diberi penjelasan personal saat pembelajaran dan alhamdulillah paham dan bisa.
 Untuk Pendidikan Pancasila ada beberapa anak yang belum bisa menyebutkan tujuan dibentuknya BPUPKI, ditampilakan dilayar tujuan BPUPKI, akhirnya bisa menyebutkan tujuan dibentuknya BPUPKI

Class 6D SD Al Azhar 2 Bandar Lampung

  Hari/Tanggal        : Jum'at, 29 Agustus 2025 Kelas                       : 6D Mata Pelajaran     :  Matematika Tabik Pun 🙏  Good mor...