Class 4A SD AL-AZHAR 2

  



Kelas         :4A SD Al Azhar 2

Semester  : 1

Hari,Tgl    : Jumat, 22 November 2024

Muatan Pembelajaran  : PAK

Guru        : Husnul Khotimah, S.Pd. 

Good morning everyone,You are good students. I hope we are in the good condition and also healthy body. Today before start our lesson better we listen tausiyah,pray Dhuha and muroja'ah.

Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat menerapkan kesederhanaan dalam hidup sehari-hari

Materi: Sederhana

Tujuan Pembelajaran: Melalui pengamatan Video, Peserta didik dapat menerapkan sikap Mandiri dalam kehidupan sehari-hari

Materi Pelajaran PAK:

Sebagai generasi bangsa haruslah memiliki sikap mandiri yang selalu bisa beradaptasi pada kondisi apa pun sesuai perkembangan. Mandiri adalah sikap untuk tidak bergantung pada orang lain, memiliki sikap dan mental yang kuat dan memungkinkan untuk bertindak bebas, benar, dan bermanfaat, serta mampu mengatur diri sendiri sesuai hak dan kewajibannya.

Berdasarkan buku Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di Sekolah Merdeka Belajar (2021) oleh Ruliati, beberapa contoh sikap mandiri, yakni: 

1. Siswa tidak menyontek 

2. Siswa mengerjakan tugas sendiri 

3. Siswa mempersiapkan keperluan sendiri 

4. Siswa yakin akan kemampuan diri sendiri 

5. Siswa mau berjuang dan berusaha sendiri
6. Melakukan tugas piket kelas secara bertanggung jawab 

7. Tidak bergantung dengan teman saat mengerjakan tugas sekolah 

8. Mengerjakan ulangan dengan jujur 

9. Tidak mencuri barang milik teman di sekolah 

10. Berani memberikan ide untuk peningkatan kualitas proses belajar mengajar

Mari simak video berikut ini!

https://youtu.be/gBw9JFoyIcU?si=K8GA3iJVKzAQqdZy

Selamat belajar!

Class 4A SD AL-AZHAR 2

  



Kelas         :4A SD Al Azhar 2

Semester  : 1

Hari,Tgl    : Kamis, 21 November 2024

Muatan Pembelajaran  : Matematika, Pendidikan Pancasila dan Seni Musik

Guru        : Husnul Khotimah, S.Pd. 

Good morning everyone,You are good students. I hope we are in the good condition and also healthy body. Today before start our lesson better we listen tausiyah,pray Dhuha and muroja'ah.

Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat menerapkan kesederhanaan dalam hidup sehari-hari

Materi: Sederhana


ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
MATEMATIKA  : Bilangan
Peserta didik dapat memahami pecahan senilai, membandingkan dan mengurutkan antar-pecahahn dengan pembilang satu (misalnya, 1/2 , 1/3 , 1/4) dan antar-pecahan dengan penyebut yang sama (misalnya, 2/8 , 4/8 ,  7/8 ). Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika. 

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik dapat memahami cara mengubah bentuk pecahan menjadi bentuk campuran, desimal, dan persen. 

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik menyelesaikan latihan soal mengubah bentuk pecahan menjadi bentuk campuran, desimal, dan persen. 

Materi Matematika :

Pecahan Campuran 
Pecahan campuran adalah sebuah bilangan yang merupakan kombinasi antara bilangan bulat dengan bilangan pecahan. Bilangan pecahan sendiri merupakan sebuah bilangan yang tidak bulat. Jadi, bilangan pecahan ini terdiri dari bilangan pembilang dan penyebut atau pembagi.

Berikut ini contoh mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran 👇


Pecahan Desimal 

pecahan desimal adalah pecahan yang dituliskan dengan tanda baca koma. Pecahan desimal ini merupakan hasil hitung dari pecahan biasa. Pecahan desimal ini bentuknya dua angka atau lebih dimana angka di depan koma adalah bilangan satuan, dan angka di belakang koma adalah persepuluhan, perseratus, dst. Contoh: 0,25 (dibaca nol koma dua puluh lima), 0,5 (dibaca nol koma lima), dan seterusnya. 

Berikut ini contoh mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal 👇


Persen atau perseratus 

Persen adalah bentuk bilangan yang mewakili sebagian atau keseluruhan sebuah nilai atau barang dengan membentuk rasio per seratus. Nilai tertinggi persen adalah tidak terhingga sedangkan nilai terendahnya adalah 0%, tidak ada nilai minus di jenis bilangan ini.

Berikut ini contoh mengubah pecahan biasa menjadi persen 👇

ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN : 

PENDIDIKAN PANCASILA : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan  di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar  tempat tinggal serta melaksanakannya dengan  bimbingan orang tua dan guru. Peserta didik  mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil  identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota  keluarga dan sebagai warga sekolah. Peserta didik  melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota  keluarga dan sebagai warga sekolah.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik dapat mengenal dan memahami keberagaman dalam suku bangsa di lingkungan sekitar. 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik mengenal dan memahami keberagaman dalam suku bangsa di lingkungan sekitar. 

Materi Pendidikan Pancasila 




Berikut ini nama istilah dalam keberagaman suku bangsa, antara lain :

1. Chauvinisme merupakan perasaan cinta terhadap tanah air secara berlebihan. Kelompok yang menganut Chauvinisme tersebut akan menyuarakan bahwa bangsanya merupakan bangsa terbaik dan merendahkan bangsa lainnya.

2. Sukuisme Sukuisme adalah suatu paham yang memandang bahwa suku bangsanya lebih baik dibandingkan dengan suku bangsa yang lain, atau rasa cinta yang berlebihan terhadap suku bangsa sendiri.

3. Ekstremisme adalah istilah yang merujuk kepada ideologi yang dianggap (oleh yang menggunakan istilah ini atau beberapa orang yang mematuhi konsensus sosial) berada jauh di luar sikap masyarakat pada umumnya.

4. Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri.

5. Primordialisme adalah suatu perasaan-perasaan dimiliki oleh seseorang yang sangat menjunjung tinggi ikatan sosial yang berupa nilai-nilai, norma, dan kebiasaan-kebiasaan yang bersumber dari etnik, ras, tradisi dan kebudayaan yang dibawa sejak seorang individu baru dilahirkan.


Elemen : Seni Musik 

CP  : Sub Domain Mengalami dan Memahami 

Peserta didik memahami, mengenal dan mengidentifikasi pengertian irama, birama dan tempo pada musik lagu.


Tujuan Pembelajaran : 

Peserta didik mampu mengidentifikasi pengertian irama, birama dan tempo pada musik lagu. 

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) : 

Peserta didik memahami pengertian irama dan nada pada lagu dengan tepat dan benar. 

Materi  Seni Musik 

Irama adalah istilah yang sering digunakan dalam seni musik. Istilah ini sering disebut di berbagai hal, seperti saat bermain alat musik dengan menggunakan partitur atau not balok.

Irama juga sering disebut dalam lagu sebagai cara menyanyi. Jadi seseorang bisa mengetahui mana lagu yang dinyanyikan dengan ceria, mana lagu yang dinyanyikan dengan lembut.

Pengertian Irama dalam Musik

irama dapat diartikan sebagai bunyi atau sekelompok bunyi dengan bermacam-macam panjang pendeknya not dan tekanan atau aksen pada not.

Irama dapat pula diartikan sebagai ritme, yaitu susunan panjang pendeknya nada dan tergantung pada nilai titik nada. Irama dalam bentuk musik terbentuk dari kelompok bunyi dengan bemacam-macam panjang pendeknya nada pada tekanan atau aksen pada not.

Ada berbagai jenis irama dalam seni musik, yakni;

1. Pola irama sinkop, yaitu irama yang ketukan beratnya ada di ketukan gantung

2. Pola irama suku bangsa, yaitu irama yang menjadi ciri khas dalam musik tradisional

3. Pola irama rata, yaitu irama yang mempunyai pola atau ketukan dengan berat sama rata dan konsisten

4. Pola irama tidak rata, yaitu irama yang ketukan berat serta pembagian iramanya cenderung berubah-ubah

5. Pola irama ostinato, yaitu irama yang dimainkan berulang-ulang sepanjang lagu

6. Polimetrik, yaitu irama yang diterapkan secara berbeda antara satu alat musik dengan yang lainnya

7. Poliritmik, yaitu irama yang memainkan beragam pola secara bersamaan sehingga ritmenya menjadi kompleks

Pengertian Birama

Birama adalah ketukan yang berulang-ulang secara teratur dalam waktu yang sama dalam sebuah musikBirama merupakan salah satu unsur penting dalam menentukan pola ketukan atau irama dalam sebuah komposisi musik.

Birama ditulis dalam bentuk angka pecahan, seperti 2/4, 3/4, 4/4, dan seterusnya:

  • Angka di atas menunjukkan jumlah ketukan dalam satu birama
  • Angka di bawah menunjukkan nilai nada dalam satu ketukan 

Unsur Birama

1. Dalam suatu birama terdapat unsur waktu yang ditandai dengan nilai hitungan.

2. Dalam suatu birama terdapat unsur jalinan bunyi bertekanan berat dan ringan.

3. Dalam suatu birama terdapat ruang kosong tanpa bunyi, tetapi tetap dihitung dalam waktu hitungan.

Fungsi Birama:

1. Fungsi Musikal

Birama memiliki fungsi untuk membangun irama dalam fungsinya secara musikal. Dari satuan unit-unit birama yang berulang terbentuklah irama.

Fungsi musikal birama adalah satuan unit-unit dari birama yang berulang biasanya terdiri dari bunyi yang rendah maupun tinggi yang nantinya akan membangun irama.

2. Fungsi Simbol

Fungsi simbol birama adalah berkaitan erat dengan macam-macam tanda birama yang disimbolkan dengan angka seperti 4/4, 3/4, 6/8, hingga 2/4 dan sebagainya.

Birama merupakan suatu tanda untuk menunjukan jumlah ketukan dalam satu ruas birama. Nantinya, dari satu ruas birama ke ruas birama lainnya akan dibatasi oleh garis vertikal yang disebut dengan garis birama yang telah disinggung sebelumnya.

Jenis dan Contoh Birama

1. Birama 2/4

Birama 2/4 adalah dalam tiap birama terdiri atas dua ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat.

Contoh lagu yang memiliki birama 2/4: Hari Merdeka (lagu nasional), Cik Cik Periuk (Kalimantan Barat), Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan), dan Manuk Dadali (Jawa Barat).

2. Birama 3/4

Birama 3/4 adalah dalam tiap birama terdiri atas tiga ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat.

Contoh lagu yang memiliki birama 3/4: Burung Tantina (Maluku), Burung Kakak Tua (Maluku), Tumpi Wayu (Kalimantan Tengah), dan Lisoi (Sumatra Utara).

3. Birama 4/4

Birama 4/4 adalah pada notasi lagu menunjukkan makna ada empat ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat.

Contoh lagu yang memiliki birama 4/4:  Bungong Jeumpa (Aceh), Butet (Sumatra Utara), Injit-Injit Semut (Jambi), dan Si Jali-Jali (DKI Jakarta).

4. Birama 6/8

Birama 6/8 adalah pada notasi lagu menunjukkan makna jika ada enam ketukan dalam tiap satu hitungan dan setiap ketukannya bernilai 1/8.

Contoh lagu yang memiliki birama 6/8 : Naik-Naik ke Puncak Gunung (Maluku) , Desaku yang Kucinta (Nusa Tenggara Timur,) Oh Amelia serta Di Timur Matahari.


Berikut Video Pembelajaran : 


Class 4A SD AL-AZHAR 2

 



Kelas         :4A SD Al Azhar 2

Semester  : 1

Hari,Tgl    : Rabu, 20 November 2024

Muatan Pembelajaran  : Bahasa Indonesia dan IPAS

Guru        : Husnul Khotimah, S.Pd. 

Good morning everyone,You are good students. I hope we are in the good condition and also healthy body. Today before start our lesson better we listen tausiyah,pray Dhuha and muroja'ah.

Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat menerapkan kesederhanaan dalam hidup sehari-hari

Materi: Sederhana

ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN : 

PENDIDIKAN PANCASILA : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan  di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar  tempat tinggal serta melaksanakannya dengan  bimbingan orang tua dan guru. Peserta didik  mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil  identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota  keluarga dan sebagai warga sekolah. Peserta didik  melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota  keluarga dan sebagai warga sekolah.

ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
BAHASA INDONESIA : Menulis
Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik terampil menulis tegak bersambung.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Dengan mengamati teks bacaan, peserta didik dapat memahami majas personifikasi pada teks dengan tepat. 

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik membuat majas personifikasi dengan karangan sendiri dengan baik.  

Materi Pembelajaran : 

Majas personifikasi adalah sebuah gaya bahasa yang indah, yang biasanya digunakan untuk mengungkapkan maksud tertentu pada sebuah tulisan, karya sastra ataupun ucapan untuk memberikan sifat manusiawi terhadap suatu benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat seperti itu,  Dengan majas personifikasi, maka bisa membuat benda selain manusia dianggap seolah-olah hidup seperti halnya manusia. Misalnya benda mati yang digambarkan seolah bisa berjalan, bernapas dan menari.

Ciri-ciri majas personifikasi 
1. Menggunakan kata yang menggambarkan sifat manusia 
2. Melibatkan panca Indera Panca indera 
3. Membandingkan benda mati layaknya benda yang hidup 


Untuk dapat memahami materi tentang Majas Personifikasi dapat menyimak video pembelajaran berikut ini!



ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN : 
IPAS : Pemahaman SAINS
Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup.Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. 

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1Peserta didik dapat mengidentifikasi metamorfosis pada hewan. 

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik memahami metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. 

Materi IPAS 

Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhsan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda. 

Jenis Metamorfosis dan Contoh Hewannya; 

1. Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis ini ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh berbeda. Perkembangannya menuju dewasa mengalami perubahan bentuk, penampilan dan perilaku.
Tahapan dimulai dari fase telur, larva, pupa (kepompong) dan imago (dewasa).
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah nyamuk, lalat, kupu-kupu dan katak.

2. Metamorfosis Tidak Sempurna

Perbedaan metamorfosis tidak sempurna adalah perubahan bentuk serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago).
Tahapan metamorfosis tidak sempurna tidak mengalami fase larva dan pupa. Bentuk tubuh nimfa hampir sama dengan bentuk dewasanya, yang membedakan adalah ukuran tubuhnya. Setelah mengalami fase nimfa, hewan berkembang menjadi dewasa.


Untuk dapat memahami materi dapat menyimak video pembelajaran berikut ini!



KESIMPULAN / REFLEKSI PEMBELAJARAN : 
Berdasarkan hasil pembelajaran pada hari dapat diketahui bahwa sebagian besar peserta didik sudah mampu dan memahami materi keberagaman dalam istilah nama suku bangsa, namun masih ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan dalam membedakan istilah nama-nama dalam keberagaman suku bangsa. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru memberikan penjelasan ulang dan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga peserta didik akan lebih paham dan mudah memahami materi tersebut. 

Class 4A SD Al Azhar 2

 



Kelas         :4A SD Al Azhar 2

Semester  : 1

Hari,Tgl    : Selasa, 19 November 2024

Muatan Pembelajaran  : Memperingati hari pahlawan dan hari guru

Guru        : Husnul Khotimah, S.Pd. 

Good morning everyone,You are good students. I hope we are in the good condition and also healthy body. Today before start our lesson better we listen tausiyah,pray Dhuha and muroja'ah.

Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat menerapkan kesederhanaan dalam hidup sehari-hari

Materi: Sederhana




 
 

Class 4A SD AL AZHAR 2

  



Kelas         :4A SD Al Azhar 2

Semester  : 1

Hari,Tgl    : Senin, 18 November 2024

Muatan Pembelajaran  : B.Indonesia ,Pendidikan Pancasila

Guru        : Husnul Khotimah, S.Pd. 

Good morning everyone,You are good students. I hope we are in the good condition and also healthy body. Today before start our lesson better we listen tausiyah,pray Dhuha and muroja'ah.

Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat menerapkan kesederhanaan dalam hidup sehari-hari

Materi: Sederhana

ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
BAHASA INDONESIA : Menulis
Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik terampil menulis tegak bersambung.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Dengan mengamati teks bacaan, peserta didik dapat memahami majas personifikasi pada teks dengan tepat. 

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik membuat majas personifikasi dengan karangan sendiri dengan baik.  

Materi Pembelajaran : 

Majas personifikasi adalah sebuah gaya bahasa yang indah, yang biasanya digunakan untuk mengungkapkan maksud tertentu pada sebuah tulisan, karya sastra ataupun ucapan untuk memberikan sifat manusiawi terhadap suatu benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat seperti itu,  Dengan majas personifikasi, maka bisa membuat benda selain manusia dianggap seolah-olah hidup seperti halnya manusia. Misalnya benda mati yang digambarkan seolah bisa berjalan, bernapas dan menari.

Ciri-ciri majas personifikasi 
1. Menggunakan kata yang menggambarkan sifat manusia 
2. Melibatkan panca Indera Panca indera 
3. Membandingkan benda mati layaknya benda yang hidup 


Untuk dapat memahami materi tentang Majas Personifikasi dapat menyimak video pembelajaran berikut ini!




ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN : 

PENDIDIKAN PANCASILA : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan  di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar  tempat tinggal serta melaksanakannya dengan  bimbingan orang tua dan guru. Peserta didik  mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil  identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota  keluarga dan sebagai warga sekolah. Peserta didik  melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota  keluarga dan sebagai warga sekolah.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik dapat mengenal dan memahami keberagaman dalam suku bangsa di lingkungan sekitar. 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik mengenal dan memahami keberagaman dalam suku bangsa di lingkungan sekitar. 

Materi Pendidikan Pancasila 




Berikut ini nama istilah dalam keberagaman suku bangsa, antara lain :

1. Chauvinisme merupakan perasaan cinta terhadap tanah air secara berlebihan. Kelompok yang menganut Chauvinisme tersebut akan menyuarakan bahwa bangsanya merupakan bangsa terbaik dan merendahkan bangsa lainnya.

2. Sukuisme Sukuisme adalah suatu paham yang memandang bahwa suku bangsanya lebih baik dibandingkan dengan suku bangsa yang lain, atau rasa cinta yang berlebihan terhadap suku bangsa sendiri.

3. Ekstremisme adalah istilah yang merujuk kepada ideologi yang dianggap (oleh yang menggunakan istilah ini atau beberapa orang yang mematuhi konsensus sosial) berada jauh di luar sikap masyarakat pada umumnya.

4. Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri.

5. Primordialisme adalah suatu perasaan-perasaan dimiliki oleh seseorang yang sangat menjunjung tinggi ikatan sosial yang berupa nilai-nilai, norma, dan kebiasaan-kebiasaan yang bersumber dari etnik, ras, tradisi dan kebudayaan yang dibawa sejak seorang individu baru dilahirkan.

Class 4A SD AL-AZHAR 2

 



Kelas         :4A SD Al Azhar 2

Semester  : 1

Hari,Tgl    : Jumat, 15 November 2024

Muatan Pembelajaran  : PAK

Guru        : Husnul Khotimah, S.Pd. 

Good morning everyone,You are good students. I hope we are in the good condition and also healthy body. Today before start our lesson better we listen tausiyah,pray Dhuha and muroja'ah.

Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat menerapkan kesederhanaan dalam hidup sehari-hari

Materi: Sederhana

Apa itu sederhana?Sederhana adalah kata sifat yang berarti tidak berlebihan, tidak banyak pernik, dan lugasDalam konteks gaya hidup, sederhana berarti perilaku yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, serta tidak mencerminkan sikap yang berlebihan atau mengandung unsur kemewahan.

Mari kita simak video berikut ini:


Sifat sederhana menjadi salah satu faktor terpenting untuk tidak terjadinya korupsi, karena dengan adanya sifat sederhana dapat membuat seseorang utamakan kebutuhan daripada keinginan. Prinsip hidup sederhana ini merupakan parameter penting dalam membangun hubungan antar teman sekelas karena prinsip ini akan mengatasi masalah kesenjangan sosial, iri hati, dengki, tamak, egois dan sikap negatif lainnya seperti banyak kebutuhan, menginginkan kemewahan  yang mengakibatkan korupsi. Prinsip hidup sederhana juga dapat menghindarkan seseorang dari keinginan yang berlebihan.  kasus korupsi yang sudah merajalela di negara kita ini juga dimulai dari tidak tertanamnya sifat sederhana dalam diri. Mereka yang sudah terbiasa hidup dengan penuh kemewahan merasa selalu kurang dengan apa yang mereka dapat, sehingga mereka memilih jalan untuk melakukan korupsi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesederhanaan adalah suatu keharusan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, jika sikap sederhana tidak ditanamkan sejak dini, maka akan berdampak pada ketidakteraturan hidup yang berujung pada perilaku koruptif.

Class 4A SD Al Azhar 2 Bandar Lampung

 



Kelas         :4A SD Al Azhar 2

Semester  : 1

Hari,Tgl    : Kamis, 14 November 2024

Muatan Pembelajaran  : B.Indonesia dan Seni Musik 

Guru        : Husnul Khotimah, S.Pd. 

Good morning everyone,You are good students. I hope we are in the good condition and also healthy body. Today before start our lesson better we listen tausiyah,pray Dhuha and muroja'ah.

ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
B.INDONESIA : Menulis
Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik terampil menulis tegak bersambung.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1.Peserta didik mampu memahami wawancara dan langkah-langkah dalam wawancara

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik memahami langkah-langkah wawancara dan melakukan wawancara dengan teman sekelas. 

Materi Bahasa Indonesia

Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa informasi. Oleh karena itu, teknik wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data, misalnya untuk penelitian tertentu.

Merujuk dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.

Kegiatan wawancara dapat dilakukan untuk berbagai tujuan dan oleh siapa saja, seperti jurnalis, pencari kerja, peneliti, dan sebagainya.

Tujuan dan Fungsi Wawancara

 tujuan wawancara adalah sebagai berikut:

  1. Memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.
  2. Memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.
  3. Melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.

Merujuk pada tujuan-tujuan tersebut, maka dapat diartikan fungsi wawancara adalah guna mendapat informasi maupun data secara akurat, mendalam, objektif, sekaligus menjadi pelengkap informasi awal pewawancara. Selain itu, wawancara juga memungkinkan munculnya perspektif baru dari topik yang diangkat.

Jenis Wawancara

Secara umum, berdasarkan cara pelaksanaannya, wawancara terbagi menjadi tiga jenis yaitu:

1. Wawancara Terstruktur

Jenis pertama dari wawancara adalah wawancara terstruktur atau terpimpin, di mana semua pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan sudah dipersiapkan secara rinci dan lengkap.

2. Wawancara Tidak Terstruktur

Sesuai namanya, wawancara tidak terstruktur adalah kebalikan dari wawancara terstruktur, di mana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka. Jenis ini juga biasa disebut wawancara bebas sebab pewawancara dapat menanyakan apa saja kepada narasumber.

Akan tetapi, yang perlu dijadikan catatan adalah pertanyaan-pertanyaan tersebut tetap relevan dengan kebutuhan data agar wawancara masih bisa terkendali.

3. Wawancara Bebas Terpimpin

Jenis terakhir dari wawancara adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu gabungan dari kedua jenis wawancara sebelumnya, di mana pewawancara tetap menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan namun secara garis besarnya saja.

Bentuk Wawancara

Selain terbagi menjadi beberapa jenis, wawancara juga memiliki berbagai bentuk. Lebih jelasnya, bentuk-bentuk wawancara adalah sebagai berikut:

1. Wawancara Formal

Pertama, ada bentuk wawancara formal yaitu wawancara yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara formal atau sistematis untuk mendapat data tertentu. Contoh bentuk wawancara ini adalah wawancara penelitian.

2. Wawancara Rutin

Bentuk selanjutnya adalah wawancara rutin, yaitu wawancara yang dilakukan secara rutin ditujukan untuk mendukung kelancaran kegiatan atau operasional bisnis atau perusahaan, misalnya evaluasi bulanan kinerja karyawan.

3. Wawancara Konferensi Pers

Wawancara konferensi pers adalah ketika para jurnalis diundang oleh pihak-pihak tertentu untuk meliput informasi atau data tertentu agar dimuat dan disebarluaskan, misalnya ada perusahaan yang meluncurkan produk baru, melakukan kerja sama dengan pihak lain, menyelenggarakan acara amal, dan lain-lain.

4. Wawancara Akses Pers

Hampir sama dengan bentuk wawancara konferensi pers, tetapi untuk wawancara akses pers ini lingkupnya lebih kecil lagi, seperti hasil dilakukannya pertemuan, negosiasi, dan lain-lain.

5. Wawancara Roundtable

Wawancara roundtable adalah salah satu bentuk wawancara yang cukup kompleks di mana pewawancara harus menyusun strategi dan skenarionya dulu supaya proses wawancara dapat berjalan lancar.

Tips Wawancara

Agar dalam pelaksanaannya berjalan lancar dan sesuai keinginan, ada beberapa tips wawancara yang perlu diperhatikan.

  1. Mulailah dengan informasi fakta dan mengajukan pertanyaan mudah.
  2. Pastikan Anda sudah mengetahui informasi dasar mengenai narasumber, seperti identitasnya secara umum.
  3. Hindarilah mengajukan pertanyaan bersifat pribadi dan berupa pilihan.
  4. Jangan terlalu kaku dan tunjukkan sikap bersahabat agar narasumber nyaman dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik serta terbuka.
  5. Hindari sikap seakan menggurui, bersikaplah netral dan adaptif.

Berikut Video Pembelajaran : 



Elemen : Seni Musik 

CP  : Sub Domain Mengalami dan Memahami 

Peserta didik mampu mengenali sumber bunyi berdasarkan cara memainkan  alat musiknya.


Tujuan Pembelajaran : 

Peserta didik mampu mengidentifikasi nada dan irama dalam musik dengan tepat. 

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) : 

Peserta didik memahami pengertian irama dan nada pada lagu dengan tepat dan benar. 

Materi  Seni Musik 

Irama adalah istilah yang sering digunakan dalam seni musik. Istilah ini sering disebut di berbagai hal, seperti saat bermain alat musik dengan menggunakan partitur atau not balok.

Irama juga sering disebut dalam lagu sebagai cara menyanyi. Jadi seseorang bisa mengetahui mana lagu yang dinyanyikan dengan ceria, mana lagu yang dinyanyikan dengan lembut.

Pengertian Irama dalam Musik

irama dapat diartikan sebagai bunyi atau sekelompok bunyi dengan bermacam-macam panjang pendeknya not dan tekanan atau aksen pada not.

Irama dapat pula diartikan sebagai ritme, yaitu susunan panjang pendeknya nada dan tergantung pada nilai titik nada. Irama dalam bentuk musik terbentuk dari kelompok bunyi dengan bemacam-macam panjang pendeknya nada pada tekanan atau aksen pada not.

Ada berbagai jenis irama dalam seni musik, yakni;

1. Pola irama sinkop, yaitu irama yang ketukan beratnya ada di ketukan gantung

2. Pola irama suku bangsa, yaitu irama yang menjadi ciri khas dalam musik tradisional

3. Pola irama rata, yaitu irama yang mempunyai pola atau ketukan dengan berat sama rata dan konsisten

4. Pola irama tidak rata, yaitu irama yang ketukan berat serta pembagian iramanya cenderung berubah-ubah

5. Pola irama ostinato, yaitu irama yang dimainkan berulang-ulang sepanjang lagu

6. Polimetrik, yaitu irama yang diterapkan secara berbeda antara satu alat musik dengan yang lainnya

7. Poliritmik, yaitu irama yang memainkan beragam pola secara bersamaan sehingga ritmenya menjadi kompleks


Berikut Video Pembelajaran : 



Class 4A SD AL-AZHAR 2

   Kelas         :4A SD Al Azhar 2 Semester  : 1 Hari,Tgl    : Jumat, 22 November 2024 Muatan Pembelajaran  : PAK Guru        : Husnul Khoti...