Kelas :4A SD Al Azhar 2
Semester : 1
Hari,Tgl : Kamis, 14 November 2024
Muatan Pembelajaran : B.Indonesia dan Seni Musik
Guru : Husnul Khotimah, S.Pd.
Good morning everyone,You are good students. I hope we are in the good condition and also healthy body. Today before start our lesson better we listen tausiyah,pray Dhuha and muroja'ah.
Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa informasi. Oleh karena itu, teknik wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data, misalnya untuk penelitian tertentu.
Merujuk dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.
Kegiatan wawancara dapat dilakukan untuk berbagai tujuan dan oleh siapa saja, seperti jurnalis, pencari kerja, peneliti, dan sebagainya.
Tujuan dan Fungsi Wawancara
tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
- Memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.
- Memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.
- Melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
Merujuk pada tujuan-tujuan tersebut, maka dapat diartikan fungsi wawancara adalah guna mendapat informasi maupun data secara akurat, mendalam, objektif, sekaligus menjadi pelengkap informasi awal pewawancara. Selain itu, wawancara juga memungkinkan munculnya perspektif baru dari topik yang diangkat.
Jenis Wawancara
Secara umum, berdasarkan cara pelaksanaannya, wawancara terbagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Wawancara Terstruktur
Jenis pertama dari wawancara adalah wawancara terstruktur atau terpimpin, di mana semua pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan sudah dipersiapkan secara rinci dan lengkap.
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Sesuai namanya, wawancara tidak terstruktur adalah kebalikan dari wawancara terstruktur, di mana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka. Jenis ini juga biasa disebut wawancara bebas sebab pewawancara dapat menanyakan apa saja kepada narasumber.
Akan tetapi, yang perlu dijadikan catatan adalah pertanyaan-pertanyaan tersebut tetap relevan dengan kebutuhan data agar wawancara masih bisa terkendali.
3. Wawancara Bebas Terpimpin
Jenis terakhir dari wawancara adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu gabungan dari kedua jenis wawancara sebelumnya, di mana pewawancara tetap menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan namun secara garis besarnya saja.
Bentuk Wawancara
Selain terbagi menjadi beberapa jenis, wawancara juga memiliki berbagai bentuk. Lebih jelasnya, bentuk-bentuk wawancara adalah sebagai berikut:
1. Wawancara Formal
Pertama, ada bentuk wawancara formal yaitu wawancara yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara formal atau sistematis untuk mendapat data tertentu. Contoh bentuk wawancara ini adalah wawancara penelitian.
2. Wawancara Rutin
Bentuk selanjutnya adalah wawancara rutin, yaitu wawancara yang dilakukan secara rutin ditujukan untuk mendukung kelancaran kegiatan atau operasional bisnis atau perusahaan, misalnya evaluasi bulanan kinerja karyawan.
3. Wawancara Konferensi Pers
Wawancara konferensi pers adalah ketika para jurnalis diundang oleh pihak-pihak tertentu untuk meliput informasi atau data tertentu agar dimuat dan disebarluaskan, misalnya ada perusahaan yang meluncurkan produk baru, melakukan kerja sama dengan pihak lain, menyelenggarakan acara amal, dan lain-lain.
4. Wawancara Akses Pers
Hampir sama dengan bentuk wawancara konferensi pers, tetapi untuk wawancara akses pers ini lingkupnya lebih kecil lagi, seperti hasil dilakukannya pertemuan, negosiasi, dan lain-lain.
5. Wawancara Roundtable
Wawancara roundtable adalah salah satu bentuk wawancara yang cukup kompleks di mana pewawancara harus menyusun strategi dan skenarionya dulu supaya proses wawancara dapat berjalan lancar.
Tips Wawancara
Agar dalam pelaksanaannya berjalan lancar dan sesuai keinginan, ada beberapa tips wawancara yang perlu diperhatikan.
- Mulailah dengan informasi fakta dan mengajukan pertanyaan mudah.
- Pastikan Anda sudah mengetahui informasi dasar mengenai narasumber, seperti identitasnya secara umum.
- Hindarilah mengajukan pertanyaan bersifat pribadi dan berupa pilihan.
- Jangan terlalu kaku dan tunjukkan sikap bersahabat agar narasumber nyaman dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik serta terbuka.
- Hindari sikap seakan menggurui, bersikaplah netral dan adaptif.
Elemen : Seni Musik
CP : Sub Domain Mengalami dan Memahami
Peserta didik mampu mengenali sumber bunyi berdasarkan cara memainkan alat musiknya.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) :
Peserta didik memahami pengertian irama dan nada pada lagu dengan tepat dan benar.
Materi Seni Musik
Irama adalah istilah yang sering digunakan dalam seni
Irama juga sering disebut dalam lagu sebagai cara menyanyi. Jadi seseorang bisa mengetahui mana lagu yang dinyanyikan dengan ceria, mana lagu yang dinyanyikan dengan lembut.
Pengertian Irama dalam Musik
irama dapat diartikan sebagai bunyi atau sekelompok bunyi dengan bermacam-macam panjang pendeknya not dan tekanan atau aksen pada not.
Irama dapat pula diartikan sebagai ritme, yaitu susunan panjang pendeknya nada dan tergantung pada nilai titik nada. Irama dalam bentuk musik terbentuk dari kelompok bunyi dengan bemacam-macam panjang pendeknya nada pada tekanan atau aksen pada not.
Ada berbagai jenis irama dalam seni musik, yakni;
1. Pola irama sinkop, yaitu irama yang ketukan beratnya ada di ketukan gantung
2. Pola irama suku bangsa, yaitu irama yang menjadi ciri khas dalam musik tradisional
3. Pola irama rata, yaitu irama yang mempunyai pola atau ketukan dengan berat sama rata dan konsisten
4. Pola irama tidak rata, yaitu irama yang ketukan berat serta pembagian iramanya cenderung berubah-ubah
5. Pola irama ostinato, yaitu irama yang dimainkan berulang-ulang sepanjang lagu
6. Polimetrik, yaitu irama yang diterapkan secara berbeda antara satu alat musik dengan yang lainnya
7. Poliritmik, yaitu irama yang memainkan beragam pola secara bersamaan sehingga ritmenya menjadi kompleks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar