Hari/Tanggal : Kamis, 20 Februari 2025
Kelas : 4A
Mata Pelajaran : Matematika,Pendidikan Pancasila, Seni Musik
Alat Peraga : Gambar, Video
Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab
Good morning my lovely students. How are you this morning?
Matematika
Elemen CP : Pengukuran : Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi luas dan keliling pada bangun datar
Alur Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik memahami luas dan keliling pada bangun datar
Materi Pembelajaran
Luas Bangun Datar
luas bangun datar adalah daerah atau area pada bangun datar yang dibatasi oleh garis atau sisi-sisi bangun datar. Dalam konteks bangun datar, luas mengacu pada ukuran bidang yang ditempati oleh sebuah bentuk atau pola geometri.
Luas bangun datar sendiri merupakan daerah atau area pada bangun datar yang dibatasi oleh garis atau sisi-sisi bangun datar.
Dalam memahami pengertian luas bangun datar, berikut ini bisa
dipelajari bagaimana menghitung luas bangun datar berdasarkan jenisnya.
1. Segi Empat
Segi empat atau persegi memiliki karakteristik utama yaitu panjang keempat sisinya sama. Selain sisi yang sama panjang, segi empat juga memiliki diagonal yang sama panjangnya.
Rumus luas untuk bangun datar segi empat adalah:
L = s x s
Keterangan:
s = panjang sisi segi empat.
Untuk rumus kelilingnya adalah:
K = s + s + s + s atau K = 4 x s.
2. Persegi Panjang
Persegi panjang memiliki bentuk yang hampir sama dengan segi empat. Namun, bedanya adalah persegi panjang memiliki dua sisi lebar (l) dan dia sisi panjang (p).
Untuk persegi panjang, rumus luasnya adalah:
L = p x l
Jika ingin mencari keliling dari persegi panjang maka menggunakan rumus:
K = 2 x (p + l)
3. Segitiga
Bangun datar ini memiliki tiga sisi. Segitiga biasanya memiliki dua sisi yang sama atau memiliki tiga sisi yang sama panjang.
Rumus untuk mencari luas segitiga adalah:
L = 1/2 x a x t
Keterangan:
a = alas
t = tinggi
Sedangkan rumus untuk mencari keliling dari segitiga adalah
K = s + s + s
Keliling merupakan jumlah seluruh sisi yang ada pada bangun datar, Luas merupakan besaran yang menyatakan ukuran suatu bagian permukaan yang dibatasi demgan jelas.
Berikut Video Pembelajarannya :
a. Keempat sudutnya siku-siku
b. Keempat sisinya sama panjang
c. Mempunyai 2 simetri lipat
d. Mempunyai 2 simeteri putar
2. Rumus luas dan keliling persegi panjang adalah ....
a. L = s x s dan K = 4 x s
b. L = p x l dan K = 2 x p x l
c. L = p + l dan K = 2 x (p + l)
d. L = p x l dan K = 2 x (p + l)
3. Suatu persegi panjang memiliki panjang 28 cm dan lebar 9 cm, maka luasnya adalah .... cm²
a. 242
b. 250
c. 252
d. 262
4. Luas suatu persegi panjang adalah 128 cm² . Jika panjangnya 16 cm, maka lebarnya adalah .... cm
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
5. Selembar kain dengan ukuran panjang 150 cm dan lebarnya 75 cm. Keliling kain tersebut adalah .... cm.
a. 450
b. 475
c. 500
d. 510
6. Keliling persegi panjang 88 cm. Jika panjangnya 26 cm, maka lebarnya adalah .... cm
a. 12
b. 14
c. 16
d. 18
7. Teras rumah Pak Rudi luasnya 18 m² akan dipasang ubin berukuran 25 cm x 20 cm. Banyaknya ubin yang dibutuhkan adalah .... ubin.
a. 300
b. 350
c. 360
d. 450
8. Kebun kakek berbentuk persegi panjang berukuran panjang 75 meter dan lebar 45 meter. Di sekeliling kebun akan dipasang pagar dengan biaya Rp 115.000,00 per meter. Biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar tersebut adalah ....
a. Rp 27.600.000,00
b. Rp 27.800.000,00
c. Rp 28.200.000,00
d. Rp 28.400.000,00
9. Sebuah kolam renang berbentuk persegi panjang memiliki panjang 40 meter dan lebar 20 meter. Kolam renang tersebut dikelilingi jalan setapak selebar 1 meter. Luas jalan setapak itu adalah .... m²
a. 120
b. 122
c. 124
d. 126
10. Keliling sebuah kebun 160 m. Jika panjang kebun 50 m, maka lebar kebun tersebut adalah ....
a. 30
b. 35
c. 40
d. 45
Pendidikan Pancasila
Elemen CP: Negara Kesatuan Republik Indonesia
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu memahami lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.
Alur Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik memahami makna Negara Kesatuan Republik Indonesia
Materi Pembelajaran
3 Faktor yang Memperkuat Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sebelum terlahir sumpah pemuda, rakyat Indonesia hanya berjuang demi kepentingan daerah masing-masing saja. Karena itulah penjajah bisa dengan mudah mengalahkan rakyat Indonesia pada masa penjajahan.
Setelah lahir sumpah pemuda, seluruh rakyat dari berbagai latar belakang bersatu. Ini menciptakan semangat persatuan dan kesatuan. Seluruh rakyat berjuang untuk tujuan yang sama, yaitu tercapainya kemerdekaan Indonesia.
Sumpah Pemuda diikrarkan oleh para pemuda Indonesia dalam Kongres Pemuda II di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928.
Berikut isi ikrar Sumpah Pemuda:
Kami putra dan putri Indonesia
mengaku bertumpah yang satu,
tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia
mengaku berbangsa satu,
Bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan,
Bahasa Indonesia
Dalam isi rumusan Sumpah Pemuda mengandung nilai satu nusa (tanah air), satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Karena itulah Sumpah Pemuda bisa menguatkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pancasila
Teman-teman tentu pernah mendengar kalau Pancasila berperan sebagai pandangan hidup bangsa. Ini artinya di dalam Pancasila mengandung nilai-nilai yang wajib dijadikan pedoman dalam kehidupan kita. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan gambaran kepribadian bangsa. Tidak ada nilai-nilai dari luar (asing) yang tertuang dalam Pancasila.
Karena itulah Pancasila bisa mempersatukan dan memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab nilai-nilai Pancasila bersifat universal atau menyeluruh. Keutuhan NKRI akan terjaga jika semua masyarakat menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Perpecahan atau konflik antarsuku bangsa yang terjadi di Indonesia disebabkan masyarakat mengabaikan nilai-nilai Pancasila.
3. Bhinneka Tunggal Ika
Siapa yang tahu arti semboyan Bhinneka tunggal ika? Yap, betul sekali! Bhinneka tunggal ika memiliki arti "berbeda-beda tetapi tetapi satu jua". Semboyan bangsa ini maknanya berupa persatuan di dalam banyaknya perbedaan. Semboyan ini tertulis dalam kitab Sutasoma yang dikarang oleh Empu Tantular dan sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit.
Ternyata semboyan ini juga yang membuat Mahapatih Gajah Mada memiliki keinginan untuk mempersatukan seluruh kerajaan di Nusantara. Semboyan Bhinneka tunggal ika bisa memperkuat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia yang beraneka ragam. Sehingga kita tidak mudah diadu domba dan terpecah belah.
Nah, itulah tadi tiga faktor yang bisa memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan lupa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, ya!
Kuis! |
Kapan ikrar Sumpah pemuda pertama kali dibacakan? |
SENI MUSIK : Mengalami (Experiencing)
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi perbedaan bunyi berdasarkan dinamikanya.
ALUR TUJUAN PENDIDIKAN:
1.1 Peserta didik menyebutkan jenis-jenis dinamika
1.2 Peserta didik mengidentifikasi drigen dan mempraktikan drigen.
Ragam Lagu
Karya musik terbagi menjadi dua, yakni karya musik instrumental dan vokal. Karya musik vokal merupakan karya musik yang disertai dengan lirik yang selaras dengan melodinya. Sedangkan karya musik instrumental merupakan karya musik yang berupa komposisi permainan alat musik saja tanpa nyanyian. Pada pembelajaran ini, ragam lagu yang akan dipelajari merupakan karya musik vokal.
Untuk mengetahui karakter setiap jenis lagu, berikut ini merupakan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh setiap jenisnya:
1. Lagu Anak-Anak
Bentuk lagu anak anak biasanya cenderung sederhana dan temanya sesuai dengan jiwa anak-anak. Ciri-ciri lainnya adalah lirik lagu yang pendek dan penggunaan bahasa yang secara makna mudah dimengerti. Rentang nada yang mampu di jangkau oleh anak-anak masih terbatas. Seorang anak yang memiliki suara tinggi dapat bernyanyi di antara nada c4 – f5 dan suara anak anak yang cenderung rendah memiliki jangkauan mulai dari a3–d5.
Oleh karena itu, nada-nada yang digunakan dalam melodi lagu tidak disarankan melebihi sepuluh nada. Semakin sedikit jumlah nada yang dipergunakan untuk menyusun melodi lagu, semakin berbobot lagu anak-anak tersebut. Contoh-contoh lagu: Naik Delman, Naik Becak, Tik –tik Bunyi Hujan, Lihat Kebunku, Kring-kring, Balonku, Pelangi, Bintang Kecil, Naik Kereta Api, dan lain-lain.
2. Lagu Daerah
Ciri-ciri lagu daerah umumnya mengandung lirik lagu yang berisi gambaran tingkah laku masyarakat setempat. Bahasa yang digunakan pada liriknya merupakan bahasa daerah setempat.
Teknik ucapan yang dilafalkan juga harus sesuai dengan dialek bahasa daerah setempat. Bentuk dan susunan melodinya juga cenderung sederhana sehingga mudah untuk dinyanyikan oleh masyarakat setempat. Berikut merupakan beberapa contoh lagu daerah beserta asalnya:
3. Lagu Nasional
Ciri-ciri dari lagu nasional adalah memiliki lirik yang bertemakan nasionalisme, ke- pahlawanan, dan mengobarkan semangat juang bangsa. Sesuai dengan tujuan tersebut, banyak lirik lagu nasional mengungkapkan semangat perjuangan dan persatuan. Contoh-contoh lagu nasional antara lain seperti Tanah Air, Indonesia Pusaka, Rayuan Pulau Kelapa, Ibu Kartini, Ibu Pertiwi, dan lain-lain.
5. Lagu Pop
- Mengarahkan dan mengkoordinasi para musisi
- Memberikan ide dan membimbing para musisi untuk tampil maksimal
- Memberikan panduan tempo, dinamika, dan lain-lain kepada para musisi
- Mengatur tinggi rendahnya nada yang dinyanyikan
1. Gerakan Dirigen
- Gerakan AwalGerakan awal diperlukan saat mulai memberi aba-aba. Sebaiknya dipelajari setelah menguasai pola-pola dasar dan dapat melakukannya tanpa ketegangan. Gerakan awal harus dipelajari dan dipakai, jangan lagi menghitung “satu-dua-tiga” untuk memulai nyanyian.
- Gerakan BerhentiGerakan ini penting karena biasanya penyanyi atau dirigen kehilangan konsentrasinya menjelang akhir lagu. Aba-aba harus selalu diberikan sampai lagu berakhir, bahkan hingga beberapa saat setelah lagu berhenti.
- Ekspresi WajahEkspresi wajah juga penting karena bisa mengkomunikasikan nuansa musik. Senyum, frasa wajah, atau mata yang tajam mampu memberikan petunjuk pada musisi.
- Gerakan Tubuh KeseluruhanSeorang dirigen juga menggunakan gerakan tubuh keseluruhan untuk menunjukkan bagaimana musik akan dimainkan.
2. Teknik Dirigen
- Sikap Tangan pada Posisi SiapSikap tangan seperti sedang memegang bola yang garis tengahnya selebar badan. Kedua telapak tangan menghadap ke bawah dengan jari-jari yang relaks.
- Gerakan AwalSelalu arahkan pandangan mata ke bagian penyanyi yang akan mulai bernyanyi, jangan melihat pada teks. Tetap pandang mereka sampai proses “masuk” ini diselesaikan.
- Gerakan BerhentiPada saat “stop” ini semua suara harus berhenti, penyanyi mungkin masih harus mengucapkan konsunan penutupnya.
- Tangan Kiri
Tangan kiri berfungsi untuk menolong tangan kanan, bila tangan kanan tidak lagi bisa memberikan pengarahan yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar