Class 4A SD Al-Azhar 2 Bandar Lampung

 


Hari/Tanggal        : Kamis, 16 Januari 2025

Kelas                       : 4A

Mata Pelajaran     : Matematika, Pendidikan Pancasila dan Seni Musik

Alat Peraga           : Gambar, timbangan kue,  Video

Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab 







Tabik Pun 🙏 

Good morning my lovely students. How are you this morning?

Hopely you are in healthy body and happiness. 😍
Haii anak-anak hebat bu guru, tetap semangat dalam belajar ya nak...

Matematika 

Elemen CP : Pengukuran : Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.

Tujuan Pembelajaran : 

1. Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku.

Alur Tujuan Pembelajaran : 

1. Peserta didik menganalisis Panjang benda menggunakan satuan baku


Pengukuran Satuan Berat 

Pengertian Satuan Berat dan Alat Ukurnya

Satuan berat merupakan standar atau dasar ukuran yang digunakan untuk menyatakan berat dari suatu benda, misalnya buah ini beratnya 1 kg. Satuan berat yang sering kita gunaan sehari hari adalah ons, kwintal, ton, kilogram, gram, pound, dan lbs.

Biasanya kita menggunaan satuan berat ketika misalnya belanja di pasar, membeli barang di toko bangunan, dan lain-lain. Nah, saat kita akan membeli sesuatu di pasar maupun toko bangunan, terkadang kita melihat suatu alat yang digunakan untuk menghitung berat suatu benda, alat tersebut dinamakan dengan timbangan. Ada berbagai macam bentuk timbangan, ada yang digital dan ada yang manual, bentuknya pun berbeda beda.

Berikut jenis-jenis timbangan :

  • Timbangan duduk atau barang, yaitu timbangan yang berfungsi untuk mengukur berat beras, terigu, gula, serta buah dalam jumlah banyak.
  • Timbangan badan, yaitu timbangan yang berfungsi sebagai alat ukur berat badan seseorang. Timbangan badan biasanya dipakai di rumah sakit, apotek, puskesmas, dan di berbagai tempat lain.
  • Neraca, yaitu alat untuk mengukur massa dari suatu benda. Terdapat beberapa jenis neraca, yakni neraca dua lengan, neraca elektronik, neraca pegas, neraca duduk, dan lain-lain.
  • Timbangan gantung, yaitu timbangan yang berfungsi untuk mengukur berat benda dengan cara digantung. Jadi, benda akan digantungkan di pengait yang ada di timbangan gantung agar beratnya bisa diukur.
  • Timbangan kodok, yaitu timbangan yang sering kali kita jumpai di pasar atau warung-warung karena kegunaannya untuk mengukur berat beras, gula, telur, buah-buahan serta daging. Timbangan ini dalam penggunannya dilengkapi dengan anak batu yang terdiri atas bermacam ukuran, mulai dari 50 gram (½ ons), 100 gram (1 ons), 200 gram (2 ons), 500 gram (½ kg), hingga 1000 gram (1 kg). Timbangan kodok mempunyai kapasitas muatan hingga 10 kg.
  • Timbangan digital, yaitu timbangan untuk mengukur berat suatu benda dengan tingkat ketelitian baca yang sangat kecil.  Cara menggunakannya, yaitu benda diletakkan di atas plat timbangan, kemudian hasil ukurannya akan muncul secara digital di layar.



Pendidikan Pancasila

Elemen CP: Bhinneka Tunggal Ika

Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat, dan perilakunya. Peserta didik mampu mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya. Peserta didik mampu menghargai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin, kaya, dll) orang di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Tujuan Pembelajaran : 

Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat, dan perilakunya.

Alur Tujuan Pembelajaran : 

Peserta didik menjelaskan identitas diri sesuai budaya, minat, dan perilakunya.

Materi Pembelajaran 

Perbedaan adalah keistimewaan dan ciri khas dari setiap manusi.Untuk mengenalkan perbedaan ini peserta didik diharapkan memahami bahwa setiap individu memiliki perbedaan identitas diri dan latar belakang ,memiliki perbedaan hoby ataukebiasaan dalam kehidupan sehari hari, memiliki perbedan Bahasa memiliki perbedaan suku dan yang paling utama adalah perbedaan fisik yang mungkin dipengaruhi oleh ras bangsa Indonesia.Karena perbedaan bukanlah permasalahan melainkan sebuah keistimewaan yang dimiliki masing masing individu.

Kemampuan menerima terhadap keberagaman sudah disepakati oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala dengan suatu prinsip atau semboyan Bhineka Tunggal ika .Semboyan Bhineka tunggal ini merupakan gagasan yang mutakhir karena sangat sesuai dengan keadaan bangsa Indonesia. Semboyan tersebut bukan hanya sebatas slogan dan kata kata Mutiara belaka,melainkan melalui semboyan tersebut kalian dapat menjadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari sehari,semboyan ini menekankan pada persatuan dan kesatuan bangsa.

Saat kalian ingin memperkenalkan temanmu kepada orang lain kalian harus dapat menyebutkan identitas nya. Identitas tersebut dapat berupa fisik dan non fisik. Identitas diri secara fisik dapat dilihat dari ciri ciri fisik tubuhnya, identitas diri secara nonfisik misalnya suku, cita cita, hoby dan kesukaan.

1.      Sikap Menghargai Keberagaman

Perbedaan adalah keistimewaan yang dimilik setiap manusia. Setiap orang memiliki perbedaan dan ciri ciri. Keberagaman dan ciri ciri yang di miliki teman menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak keragaman. Perbedaan adalah karunia tuhan yang harus di sykuri. Agar kerukunan hidup tercipta, setiap orang juga harus dapat menrima perbedaan tersebut.

Indonesia adalah negara yang memiliki kebudayaan yang beragam. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan, harus menghomati dan menghargai keberagaman budaya. Di Indonesia, ada sekitar 1.331 kelompok suku yang tersebar di selunuh wilayah. Setap suku tersebut memiliki kebiasaan dan tradisi yang berbeda-beda. Walau begitu mereka tetap bagian dari negara Indonesia.

Perhatikan video berikut ini:




SENI MUSIK : Mengalami (Experiencing)

Peserta didik mengidentifikasi dan mengimitasi pola bunyi, nada, dan irama baik yang menggunakan anggota tubuh maupun yang menggunakan alat musik ritmis dan melodis.

TUJUAN PEMBELAJARAN : 

1.      Peserta didik dapat mengidentifikasi perbedaan bunyi berdasarkan dinamikanya.

ALUR TUJUAN PENDIDIKAN: 

1.1   Peserta didik mengidentifikasi perbedaan bunyi, berdasarkan dinamikanya.

1.2   Peserta didik menyebutkan jenis-jenis dinamika 


MATERI PEMBELAJARAN 

Pengertian Dinamika dalam Musik

Dinamika adalah salah satu unsur dalam musik yang penting.

Istilah ini digunakan untuk menandakan volume nada. Apakah nada itu dimainkan secara pelan, lembut, atau nyaring.

Tanda dinamika ditulis menggunakan kata-kata dalam bahasa Italia.

Fungsi Dinamika

Dinamika berfungsi untuk menunjukan emosi atau perasaan yang ada dalam sebuah komposisi, seperti riang, sedih, atau datar.

Dengan kata lain, dinamika berguna untuk menunjukkan nuansa lagu.

Jenis Dinamika dalam Musik

Ada beberapa jenis dinamika dalam musik, yaitu:

1. Pianissimo (pp): suara yang dihasilkan sangat lembut.

2. Piano (p): suara yang dihasilkan lembut.

3. Mezzo-piano (mp): suara yang dihasilkan agak lembut.

4. Mezzo-forte (mf): suara yang dihasilkan agak nyaring.

5. Forte (f): suara yang dihasilkan nyaring.

6. Fortissimo (ff): suara yang dihasilkan sangat nyaring.

7. Crescendo (<): suara yang dihasilkan bertahap nyaring.

8. Decrescendo (>): suara yang dihasilkan bertahap lembut.

Ragam Lagu


Karya musik terbagi menjadi dua, yakni karya musik instrumental dan vokal. Karya musik vokal merupakan karya musik yang disertai dengan lirik yang selaras dengan melodinya. Sedangkan karya musik instrumental merupakan karya musik yang berupa komposisi permainan alat musik saja tanpa nyanyian. Pada pembelajaran ini, ragam lagu yang akan dipelajari merupakan karya musik vokal. 

Untuk mengetahui karakter setiap jenis lagu, berikut ini merupakan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh setiap jenisnya:

1. Lagu Anak-Anak

Bentuk lagu anak anak biasanya cenderung sederhana dan temanya sesuai dengan jiwa anak-anak. Ciri-ciri lainnya adalah lirik lagu yang pendek dan penggunaan bahasa yang secara makna mudah dimengerti. Rentang nada yang mampu di jangkau oleh anak-anak masih terbatas. Seorang anak yang memiliki suara tinggi dapat bernyanyi di antara nada c4 – f5 dan suara anak anak yang cenderung rendah memiliki jangkauan mulai dari a3–d5.

Oleh karena itu, nada-nada yang digunakan dalam melodi lagu tidak disarankan melebihi sepuluh nada. Semakin sedikit jumlah nada yang dipergunakan untuk menyusun melodi lagu, semakin berbobot lagu anak-anak tersebut. Contoh-contoh lagu: Naik Delman, Naik Becak, Tik –tik Bunyi Hujan, Lihat Kebunku, Kring-kring, Balonku, Pelangi, Bintang Kecil, Naik Kereta Api, dan lain-lain.

2. Lagu Daerah

Ciri-ciri lagu daerah umumnya mengandung lirik lagu yang berisi gambaran tingkah laku masyarakat setempat. Bahasa yang digunakan pada liriknya merupakan bahasa daerah setempat.

Teknik ucapan yang dilafalkan juga harus sesuai dengan dialek bahasa daerah setempat. Bentuk dan susunan melodinya juga cenderung sederhana sehingga mudah untuk dinyanyikan oleh masyarakat setempat. Berikut merupakan beberapa contoh lagu daerah beserta asalnya:

3. Lagu Nasional

Ciri-ciri dari lagu nasional adalah memiliki lirik yang bertemakan nasionalisme, ke- pahlawanan, dan mengobarkan semangat juang bangsa. Sesuai dengan tujuan tersebut, banyak lirik lagu nasional mengungkapkan semangat perjuangan dan persatuan. Contoh-contoh lagu nasional antara lain seperti Tanah Air, Indonesia Pusaka, Rayuan Pulau Kelapa, Ibu Kartini, Ibu Pertiwi, dan lain-lain.

4. Lagu Wajib Nasional
Di antara banyaknya lagu nasional, terdapat dua belas judul lagu yang dikategorikan ke dalam jenis lagu wajib nasional. Jenis lagu ini wajib diajarkan di sekolah dalam rangka menghidupkan dan menanamkan rasa kebangsaan, persatuan, persaudaraan, serta memupuk semangat proklamasi kepada pemuda, pelajar, dan bangsa Indonesia. Berikut judul-judul lagu kedua belaslagu tersebut:

1. ”Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman
2. ”Garuda Pancasila” ciptaan Prohar/Sudarnoto
3. ”Merah Putih” ciptaan Ibu Sud
4. ”Berkibarlah Bendera ku” ciptaan Ibu Sud
5. ”Dari Sabang Sampai Merauke” ciptaan R. Suraryo
6. ”Indonesia Tetap Merdeka” ciptaan C. Simanjuntak
7. ”Halo-halo Bandung” ciptaan Ismail Marzuki
8. ”Hari Merdeka” ciptaan H. Mutahar
9. ”Maju Tak Gentar” ciptaan C. Simanjuntak
10. ”Satu Nusa Satu Bangsa” ciptaan L. Manik
11. ”Bagimu Negeri” ciptaan Kusbini
12. ”Syukur” ciptaan H. Mutahar

5. Lagu Pop

Lagu pop sangat identik dengan musik-musik yang sedang terkenal pada masa kini. Pada umumnya musik pop merupakan jenis musik yang mudah dicerna dan memiliki lirik yang komersial. Dalam lirik-lirik, apa yang dicuatkan oleh penulis lagu dan dinyanyikan oleh vokalis dalam musik pop adalah sesuatu yang langsung dapat dinikmati, yaitu ihwal cin-
ta atau bahkan yang bernuansa religius Nugraha dalam Didik, 2008:18. Musik pop dibedakan atas musik pop anak-anak dan musik pop dewasa.

SIMAK VIDEO PEMBELAJARAN BERIKUT: 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Class 4A SD AL-AZHAR 2 BANDAR LAMPUNG

  Hari/Tanggal        : Jumat, 17 Januari 2025 Kelas                       : 4A Mata Pelajaran     : Pendidikan Anti Korupsi Alat Peraga    ...